SURABAYA (Lentera) - Deretan tenaga medis dari Universitas Airlangga (Unair), RSUD dr Soetomo, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (Paboi), dan Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) mulai bahu-membahu memulihkan layanan kesehatan darurat yang paling dibutuhkan, yaitu tindakan pembedahan di RSUD Aceh Tamiang.
Aktifnya para tenaga medis ini membuka harapan aarga Aceh Tamiang akan pengobatan di tengah kondisi pascabencana. Terlabih lagi, ruang operasi RSUD Aceh Tamiang sempat lumpuh diterjang banjir bandang.
Perwakilan Perdatin sekaligus staf RSUD dr Soetomo dan FK Unair, dr Airi Mutiar, SpAn(K), mengatakan, selain membuka posko kesehatan, tim kini mulai melakukan tindakan operasi di RSUD Aceh Tamiang. “Tidak hanya pelayanan di posko kesehatan, tapi kami juga bergerak bersama melakukan inisiasi tindakan di kamar operasi di RSUD Aceh Tamiang,” ucap dr. Airi dalam keterangan resminya, Jumat (12/12/2025).
Setelah ruang operasi berhasil dibersihkan dan dinyatakan aman, tim relawan medis langsung melakukan sterilisasi alat dan kamar operasi dengan dukungan RSUD Cut Meutia Langsa, termasuk penggunaan alat UV untuk memastikan kondisi ruang optimal.
Ia menjelaskan, operasi pertama dilakukan pada Kamis (11/12/2025), menandai kembalinya layanan bedah di rumah sakit tersebut. Dua prosedur perawatan luka kotor dan terinfeksi dikerjakan oleh dr Hardian Basuki, SpOT(K), dan dr Arya, dari Program Perhimpunan Dokter spesialis (PPDS) Orthopedi FK Unair.
"Sementara prosedur anestesi ditangani oleh dr Airi Mutiar, SpAn(K), bersama dr Zulfikar dan dr Yehezkial Edward melalui teknik anestesi spinal," jelasnya.
Dua pasien yang ditangani mengalami luka infeksi berat pada tungkai akibat komplikasi diabetes melitus. Selain itu, tim juga memberikan intervensi penyuntikan anti-nyeri untuk satu pasien dengan nyeri kronis. “Hari ini juga ada satu kasus nyeri kronis yang diberikan intervensi suntikan anti-nyeri di kamar operasi,” jelas dr Basuki, perwakilan Paboi sekaligus staf RSUD dr Soetomo dan FK Unair.
Upaya ini menjadi sinyal kuat bahwa layanan kesehatan di Aceh Tamiang memasuki tahap pemulihan yang lebih progresif. Kehadiran tim gabungan diharapkan dapat mempercepat kembalinya layanan medis esensial, terlebih kebutuhan tindakan lanjutan terus meningkat seiring makin banyak warga yang mulai mengakses fasilitas kesehatan pascabencana. (*)
Reporter: Amanah




.jpg)
