21 April 2025

Get In Touch

GERAM Segel Gedung DPRD Jateng

Suasana penyegelan Gedung DPRD Jateng oleh massa aksi dari GERAM.
Suasana penyegelan Gedung DPRD Jateng oleh massa aksi dari GERAM.

SEMARANG (Lenteratoday) - Puluhan massa yang tergabung dalam aliansi GERAM (Gerakan Rakyat Menggugat) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (20/9/2022). Di tengah-tengah keberlangsungan aksi, massa melakukan aksi simbolik menyegel Gedung DPRD Jateng.

Massa mulai berkumpul sekitar pukul 14.00 WIB. Aksi diawali dengan orasi dari perwakilan mahasiswa Undip dan Unnes, KASBI, HMI, dan GMKI. Orasi yang digaungkan membawa empat tuntutan, yakni menolak kenaikan harga BBM, berantas mafia migas dan tambang, tunda pengesahan RKUHP, dan tuntaskan kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

Salah satu koordinator aksi, Rahmatullah Yudha, menyampaikan tujuan dari aksi simbolik tersebut yakni untuk mengungkapkan rasa kekecewaan rakyat terhadap kebijakan kenaikan harga BBM.

"Bentuk kekecewaan, bentuk ketidakpercayaan dan mosi tidak percaya kita. Karena aksi BBM itu sudah berulangkali dilakukan di depan Gubernuran, di tempat yang sama, tapi tidak kunjung membuahkan hasil dan pada kenyataannya tidak didengar oleh stakeholder yang kita tuju," katanya saat diwawancarai di tengah aksi.

Menurutnya, dengan menggelar aksi simbolik ini, dinilai lebih aman bagi massa aksi untuk menghindari adanya tindakan represif dari aparat.

"Pada awalnya kita ingin masuk ke dalam gedung DPRD, tapi pada kenyataannya tidak diberikan izin. Daripada menimbulkan kekacauan dan segala macamnya, tindakan represif, kami memutuskan untuk melakukan aksi simbolik dengan cara menyatakan penyegelan," lanjutnya.

Mahasiswa Universitas Diponegoro tersebut juga menyampaikan harapannya terkait aksi hari ini. Ia berharap pemerintah melakukan kajian ulang dan menurunkan harga BBM.

"Harapannya yang pasti yang konkritnya adalah tuntutan kita diakomodir, harga BBM diturunkan, ada rebalancing fiskal yang dilakukan oleh negara, pemosisian alat fiskal kembali seperti normal, memperbaiki alur fiskal," ujarnya.

Kendati demikian, apabila tuntutannya tidak diakomodir, ia mengaku akan kembali menggekar aksi di tempat yang sama dengan massa yang lebih banyak.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.