23 April 2025

Get In Touch

Kader Kesehatan Kota Kediri Raih Penghargaan Nasional, Walikota Abu Bakar : Ini Perjuangan Kartini Masa Kini

Rini Dyah Wahyuni, kader kesehatan Kelurahan Burengan Kota Kediri saat memberikan penyuluhan.
Rini Dyah Wahyuni, kader kesehatan Kelurahan Burengan Kota Kediri saat memberikan penyuluhan.

KEDIRI (Lenteratoday) - Lagi putra Kota Kediri menyabet penghargaan tingkat nasional. Adalah Rini Dyah Wahyuni, kader kesehatan Kelurahan Burengan Kota Kediri berhasil terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi di Kabupaten Kota se-Indonesia.

Penghargaan ini diberikan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) pada Kegiatan Puncak Hari Kartini 2022 ,besok 21 April 2022. Dalam menjalankan tugas sebagai kader kesehatan Rini selalu mengambil semangat Raden Ajeng Kartini memperjuangkan emansipasi wanita.

Dari hal tersebut Rini ingin membantu perempuan mengentaskan diri. Minimal dengan mengetahui apa yang dicari dalam hidup terutama di bidang kesehatan. Menurut Rini, apabila kesehatan bisa ditanamkan dalam diri dan keluarga pasti akan sejahtera. Sebab kesehatan ini memiliki nilai yang mahal.

Tak hanya itu, Rini yang juga berprofesi sebagai Guru Kelompok Belajar Mutiara Bunda Gerdu Sehati Kelurahan Burengan ini ingin bermanfaat bagi banyak orang. Sejak 25 tahun lalu, Rini aktif menjadi kader kesehatan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Awalnya saya melihat ibu saya yang juga seorang kader kesehatan. Saya senang melihat kader ini bisa merangkul banyak orang dan bisa dipercaya masyarakat. Dari situ saya berangan-angan bagaimana saya bisa dipercaya masyarakat dan bermanfaat dengan sedikit ilmu yang saya punya,” ujar perempuan yang juga mejabat sebagai Ketua Pokja IV PKK Kelurahan Burengan dan Kecamatan Pesantren ini.

Dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, Rini memiliki cara cukup unik. Yakni dengan mengubah lirik lagu untuk menyampaikan edukasinya. Menurutnya cara ini cukup efektif, karena masyarakat tidak hanya mendengarkan namun juga bernyanyi. Sehingga sosialisasi dan edukasi yang dilakukan lebih mudah diterima dan diingat.

“Kalau kita sosialisasi dengan ngomong saja itu kurang mengena. Akhirnya saya mengubah lirik lagu untuk edukasi dan sosialisasi. Sudah banyak sekali mulai dari PKK hingga kesehatan. Dengan bernyanyi suasana menjadi lebih hidup,” ungkapnya.

Rini juga memiliki inovasi di bidang kesehatan yakni Kader TBC Siap Siaga Agar Masyarakat Sehat (Kate Sigar Mase). Dimana di rumah suspek TBC diberi wadah untuk meletakkan dahak dan nantinya dahak tersebut dibawa ke Loboratorium Puskesmas Pesantren 2 untuk diperiksa. Inovasi ini tercetus saat dirinya melihat data penderita TBC di Kelurahan Burengan yang hanya 5 orang.

Data tersebut membuatnya berpikir apakah sosialisasi yang dilakukan berhasil atau banyak penderita yang tidak terdeteksi. Apalagi saat di masa pandemi banyak orang batuk namun enggan datang ke fasilitas kesehatan karena takut di swab.

“Saya izin kepada Mbak Yeyen pemegang program TBC di Puskesmas Pesantren 2 apakah saya boleh mengambil dahak dari suspek TBC untuk diantar ke laborat. Setelah mendapat izin inovasi ini berjalan. Saya mulai dengan sosialisasi dibantu Kader TBC di setiap RW dan Kader Kilisuci. Dari situ ketahuan banyak penderita TBC di Kelurahan Burengan. Tapi ini tidak masalah karena semakin cepat dilakukan penanganan,” jelas Koordinator Kader Kilisuci (Kader Kesehatan) Kelurahan Burengan ini.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Rini Dyah Wahyuni. Berbagai upaya yang dilakukan Rini telah membantu Pemkot Kediri dalam bidang kesehatan. “Terima kasih kepada Ibu Rini Dyah Wahyuni atas kontribusinya di bidang kesehatan pada Kota Kediri. Tentu prestasi yang diraih ini membanggakan Kota Kediri,” ujarnya.

Abdullah Abu Bakar menuturkan apa yang dilakukan Rini Dyah Wahyuni ini merupakan gambaran Kartini masa kini. Semangatnya begitu besar mewujudkan hidup sehat di masyarakat. Hal ini dapat dijadikan inspirasi bagi banyak perempuan di Kota Kediri. “Semoga ini semua menginspirasi banyak perempuan di Kota Kediri. Saya yakin akan muncul banyak Kartini masa kini di bidang lainnya di Kota Kediri,” pungkasnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.