Pemprov Jatim Semangat Pulihkan Ekonomi, Ketua Satgas Penanganan Covid 19: Prokes Tetap Nomer Satu

SURABAYA (Lenteratoday) – Telah dua kali, virus corona menimbulkan angka kematian melonjak di wilayah Jawa Timur. Telah 2 kali pula, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berjuang menekan angka penyebaran covid, memulihkan kesehatan para penderita di berbagai rumah sakit, sekaligus meningkatkan imunitas warga dengan serbuan vaksinasi.
Mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa, Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Jawa Timur, Dr. dr Joni Wahyuhadi Sp.BS,, memaparkan berbagai langkah pemerintah dan sinergitas pentahelix yang terus dilakukan untuk memerangi covid 19.
Pada awal masa corona virus menyerang Indonesia, Provinsi Jawa Timur sempat menduduki posisi sebagai wilayah dengan penyebaran covid 19 terparah se-Indonesia. Namun dengan upaya keras Pemerrintah Jawa Timur berhasil keluar dari posisi terparah tersebut, dan mulai melakukan recovery atau pemulihan pada berbagai sektor. Sayangnya, pada serangan covid kedua, Provinsi Jawa Timur kembali jatuh dalam posisi yang cukup parah, walau bukan yang terparah. Meski kemudian Jawa timur kembali berhasil merecovery, namun ini dua momen serangan covid ini cukup memberikan catatan panjang untuk pemerintah dan masyarakat Jatim dalam memerangi covid 19.
Catatan ini dipaparkan secara detail oleh Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi. “Berdasarkan data nasional per tanggal 7 Oktober pukul 16.00, pasien sembuh bertambah sejumlah 188 orang atau mencapai 92,27 persen. Sementara pasien baru yang dirawat bertambah 122 orang dan pasien meninggal bertambah 15 orang atau sebesar 7,44 persen,” papar Joni dalam Talkshow Perang Melawan Covid 19 Belum Usai, Kita Bisa Apa? yang digelar Lentera Media di Hotel Harris, Sabtu (9/10/2021).
Semua indikator tersebut, lanjut Joni, menempatkan Jawa Timur pada di wilayah kuning. Semua kabupaten/kota juga berada di zona kuning. Namun berdasarkan angka kematian pasien covid, Jawa Timur masih berada pada angka 7,4 persen. Angka ini lebih tinggi daripada angka kematian nasional yang berada pada angka 3,37 persen.
“Memang pada serangan covid kedua kasus harian di Jatim memuncak di tanggal 15 Juli 2021, hingga mencapai 8.230 kasus, namun kemudian menurun dan dalam beberapa hari terakhir mulai stabil di angka 100-400 kasus,” tutur Joni.
Sebagaimana telah diinstruksikan dari pemerintah pusat, terkait langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah termasuk Prmprov Jatim untuk meningkatkan tracing, testing dan treatment secara massif, dan meningkatkan vaksinasi agar tercapai herd immunity.
Namun pihaknya menyadari tanpa peran aktif dari semua pihak, langkah - langkah tersebut akan sulit mencapai keberhasilan. “Dibutuhkan peran TNI/Polri, Pentahelix (pemerintah, media, komunitas, swasta dan akademisi) untuk turut menyukseskan langkah langkah memerangi covid 19,” ujar Joni.
Selain langkah 3T dan vaksinasi, termasuk juga edukasi terhadap berbagai lapisan masyarakat, juga dilakukan berbagai langkah pemulihan perekonomian yang sempat “terjatuh” karena pandemi covid ini. Langkah pemulihan perekonomian ini pun dilakukan secara komprehensif, mulai dari memastikan produktivitas sektor pertanian tetap stabil, termasuk harga bahan pokok, penguatan pasar produk dalam negeri, pemulihan roda perekonomian rakyat melalui pengembangan UMKM, serta pemulihan sektor pariwisata.
Selain itu, sektor pendidikan juga menjadi titik perhatian. Sistem daring yang selama hampir 2 tahun terakhir menjadi andalan proses pembelajaran memerlukan formula tambahan agar dapat memenuhi tujuan akhir pembelajaran yang diharapkan. Tidak hanya sistem pendidikan formal saja, namun juga pada pembekalan ketrampilan dan penguatan kemampuan serta kompetensi agar kualitas SDM Indonesia dapat tetap menjadi andalan untuk melanjutkan pembangunan.
“Dari pemetaan situasi dan langkah – langkah yang kita lakukan, satu hal yang cukup penting untuk memerangi covid adalah isolasi. Jangan sampai yang sakit menulari yang sehat. Bila isolasi berhasil kita lakukan dengan baik, covid tidak akan menyebar secara luas,” tutur Joni.
Joni pun mengingatkan, dalam semua langkah pemulihan ini, protokol kesehatan tetap harus dijaga, agar tidak ada lagi lonjakan angka pasien Covid baru. “Apabila angka covid dapat terus ditekan, maka berbagai program yang dilaksanakan pemerintah untuk masyarakat juga relative lebih berhasil. Inilah yang terpenting bagi kita,” tutup Joni Wahyuhadi.
Reporter : Ardini Pramita
Editor : Endang Pergiwati