
SURABAYA (Lenteratoday) - Meski tengah pandemi, Pemerintah Kabupaten Blitar terus berupaya mengoptimalkan layanan pada masyarakat, agar kebutuhan dasar yaitu kesehatan, pendidikan dan infrastruktur bisa terpenuhi.
Salah satu inovasi yang diciptakan Pemkab Blitar adalah Layanan Administrasi Kependudukan (Adminduk), yaitu Salam Sak Jangkah, berupa layanan adminduk cukup dari kantor desa, seperti pembuatan KTP, KK dan Akta.
Wakil Bupati Blitar, H Rahmat Santoso, SH.MH mengatakan, dengan terwujudnya pelayanan Adminduk yang memadai, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan persyaratan data kependudukan untuk kepentingan lainnya, seperti pengurusan ijin usaha, perbankan dan lainnya. "Harapan kami, di tengah pandemi, warga bisa bangkit secara ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraannya," tuturnya dalam acara Lentera Talk di Hotel Harris, Surabaya, pada Sabtu (9/10/2021)
Bahkan sebanyak 248 desa/kelurahan se-Kabupaten Blitar sudah menandatangani MoU dengan Dispendukcapil, terkait komitmen untuk memberikan pelayanan Adminduk dengan mudah, cepat dan nyaman. "Ke depan, hal ini akan dijadikan layanan berbasis teknologi informasi atau E-Goverment," tambah Rahmat Santoso.
Selain inovasi adminduk, pelayanan dasar kesehatan juga diambil kebijakan strategis seperti menyiapkan layanan isolasi dan perawatan Covid-19 di RSUD Srengat, baik sarana ruang perawatan, juga sarana pendukung lainnya, termasuk berusaha mendapatkan bantuan langsung dari Kementrian Kesehatan, seperti mesin PCR, ventilator, Rapid Antigen dan lainnya.
Selain itu, Pemkab Blitar terus berusaha memaksimalkan program vaksinasi massal secara masif dan menyeluruh, guna mencapai target herd immunity pada akhir tahun ini.
"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi capaian dalam program vaksinasi ini, selain luas wilayah, jumlah penduduk juga ketersedian vaksin. Saat ini capaian vaksinasi di Kabupaten Blitar sudah mencapai sekitar 55%, jika ketersedian vaksin lancar target 70% bisa tercapai sebelum akhir tahun ini," paparnya.
Rahmat optimis, jika kebutuhan pelayanan Adminduk bisa dipenuhi dengan mudah, cepat dan nyaman, upaya pemulihan ekonomi daerah pun bisa terlaksana, serta vaksinasi massal dalam upaya mencapai Herd Immunity bisa terwujud.
Sedangkan terkait kondisi perekonomian daerah yang tak luput dari dampak pandemi, Pemkab Blitar berusaha menggeliatkan kembali UMKM, pertanian dan peternakan. Di antaranya melalui pelatihan pemasaran atau digital marketing agar pangsa pasar semakin luas, program beli produk Blitar dan menjalin kerjasama dengan pemda lain.
Salah satu contoh konkritnya yaitu pasokan hasil pertanian maupun peternakan ke DKI Jakarta, Tasikmalaya dan Lombok. Menyusul selanjutnya dengan Kota Surabaya, untuk kebutuhan telur, daging ayam dan palawija lainnya.
Hal ini menjadi bukti produk UMKM bisa laku terjual oleh warga Blitar, juga ke luar Blitar, termasuk komoditi pertanian dan peternakan juga bisa terjaga stabilitas harganya. Seperti harga telur, daging ayam, lombok dan buah-buahan dari Blitar.
"Dengan berbagai kebijakan strategis ini, maka program pemerintah menyiapkan pandemi menuju endemi Covid-19 untuk menyongsong New Normal di Jawa Timur bisa segera terwujud. Tentunya dengan tetap mematuhi Prokes 5M, melakukan 3T dan menggunakan aplikasi pendukung yang ditetapkan pemerintah PeduliLindungi," pungkas Rahmat Santoso.
Reporter : Arief Sukaputra
Editor : Endang Pergiwati