Plt Bupati Nganjuk Apresiasi Inovasi Cething E Abah Kolel Berhasil Turunkan Angka Stunting

NGANJUK (Lenteratoday) - Menghadapi problem tingginya kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Nganjuk, Pemkab Nganjuk menciptakan inovasi yang dinamakan Cething e Abah Kolel. Program ini dilaunching pada 20 Februari 2020 dan diaplikasikan ke Desa Senjayan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.

Inovasi yang dilakukan adalah dengan cara memanfaatkan pekarangan rumah warga masing - masing sebagai sumber makanan bergizi.  Di antaranya dengan pembuatan kolam lele, penanaman sayuran organik dan pembayaran beragam tagihan dengan sistem bank sampah.

Para kader kesehatan dan aparat desa setempat menanamkan kesadaran pada warga bagaimana membuat makanan lezat yang bergizi dengan bahan bahan yang bisa diambil di pekarangan sendiri.

Inovasi ini terbukti memberikan hasil nyata yang bagus. Bila di tahun 2018 angka stunting masih cukup tinggi yaitu 24,15 persen. Dengan adanya program inovasi Cething e Abah Kolel, berhasil menurunkan angka stunting ke angka 22 persen. Kini di tahun 2021 sudah tidak ditemukan lagi kasus baru stunting di desa tersebut, dan kasus lama tersisa 8 persen. Artinya, angka ini sudah memenuhi standart WHO yaitu di bawah 20 persen.

Kepala desa Senjayan, Sumardji, mengatakan, keberhasilan program Cething e Abah kolel terletak pada kerjasama kader kesehatan, aparat desa, pemerintah desa, warga setempat dan semua stake holder dalam mensukseskan program tersebut.

Hal ini mendapat apresiasi dari Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen. “Saya salut dengan kinerja aparat desa dan kader kesehatan serta semua pihak menjalankan  program tersebut berhasil menurunkan angka stunting. Data terakhir, angka stunting Kabupaten Nganjuk adalah 9 persen. Ini sudah cukup bagus sesuai dengan standar WHO, yaitu dibawah 20 persen,” tegasnya.

Reporter : Zainul

Reporter : Endang Pergiwati