MADIUN (Lenteratoday) - Wali Kota Madiun, Maidi, minta agar semua lapisan masyarakat tidak mengadakan kegiatan rutin 1 Muharram. Seperti kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW). Dengan harapan agar Level pada PPKM di Kota Madiun dapat menurun.
Maidi memaparkan, bahwa saat ini warna zona di Kota Madiun telah menjadi oranye. Di mana sebelumnya berwarna merah akibat kasus terkonfirmasi, kasus meninggal dan BOR yang tinggi.
"Kalau biasanya 2 tahun lalu setiap 1 Muharram ada kegiatan. Kali ini semua kegiatan off. Yang sifatnya mengundang kerumunan, yang bersifat membuat klaster baru. Aturan Kemendagri wajib kita ikuti," jelasnya saat sambutan Rakor Forkopimda jelang 1 Muharram di GCIO, Kamis (05/08/2021).
Dengan meniadakan kegiatan 1 Muharram, maka akan menunjukkan kepada masyarakat, bahwa protkes merupakan kebutuhan bukan kewajiban. Banyak masyarakat yang menggunakan masker karena takut dengan aparat. Padahal sikap tersebut adalah hal yang keliru.
"Protkes harus kita penuhi di lingkungan kita sendiri. Baik orang punya hajad, mantu atau kegiatan-kegiatan yang sifatnya kerumunan, menimbulkan klaster," tuturnya.
Disisi lain, Maidi mengapresiasi kegiatan aparat yang telah membantu sosialisasi 6 M. Sehingga warna zona di Kota Madiun sudah berubah meski masih di level yang sama.
"Upaya kita luar biasa, Forkopimda tidak kenal waktu. Bagaimana caranya kita bisa hijau dulu. Yang reaktif turun, kesembuhan tinggi dan BOR kecil," ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0803 Madiun, Letkol Inf. Edwin Charles memaparkan bahwa memutus mata rantai Covid-19 membutuhkan kesadaran semua pihak. Meski terasa berat, kegiatan 1 Muharram memang ditiadakan untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
"Herd Imunnity perlu dilakukan. Saat ini fokus kita itu. Vaksinasi perlu menyebar cepat dengan menekan penyebaran Covid-19. Karena Covid-19 tidak dapat kita prediksi," ujarnya singkat. (Ger)
.jpg)
.jpg)
