20 April 2025

Get In Touch

Pengembangan Sistem Resi Gudang Perlu Edukasikan kepada Para Petani

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

SEMARANG (Lenteratoday) – Menjelang panen raya, stok bahan pangan yang melimpah bisa mengakibatkan harga barang anjlok. Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperkenalkan kepada para petani Sistem Resi Gudang (SRG). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyambut baik upaya pengembangan Sistem Resi Gudang untuk yang dinilainya mampu jadi pendorong bagi ekonomi masyarakat, utamanya para petani.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Resi Gudang (SRG) di Jawa Tengah, di Gumaya Hotel Semarang, Selasa (16/3). Tantangan dari SRG ini adalah memberikan pemahaman kepada petani yang memilih langsung menjual hasil panennya ke tengkulak.

"Resi gudang ini kan banyak manfaat nih, memang kita mesti mengedukasi kawan-kawan petani untuk mau masuk ke sistem ini. Itu perlu edukasi," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, edukasi ini diperlukan dan akan membutuhkan waktu lama. Sehingga, lanjut Ganjar, pihaknya mendorong kepada pemerintah daerah dan dinas terkait melakukan penyuluhan. Apalagi menjelang masa panen raya.

"Nah ini kan mau panen raya di mana-mana, biasanya kalau suply banyak, harga akan turun. Ketika harga turun ini lah sebenarnya sistem resi gudang ini menjadi penting. Cuman meyakinkan masyarakat untuk pindah ke sini itu kan butuh waktu, nah sekarang contoh-contoh baik diberikan," ujarnya.

Contoh baik yang bisa diberikan, kata Ganjar, ada di 3 kabupaten yakni Wonogiri, Grobogan dan Kebumen. Ganjar menilai, jika pemahaman ini bisa ditanamkan maka akan berdampak baik pada stok pangan.

"Maka rakor hari ini akan kita jadikan satu pembelajaran bersama untuk kabupten lain juga mengikuti dan komoditasnya nanti bisa beragam, hari ini memang juaranya masih beras, nanti beliau pak Wamen akan ke Brebes, nanti bawang merah nih mau didorong, tadi kita bicara juga apakah mungkin untuk Grobogan dengan hasil panen kedelai begitu ya, dan sebenarnya banyak produk lain yang bisa," tandasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan, terkait pengembangan SRG di Jawa Tengah, pihaknya terus mendukung. Utamanya, dalam hal fasilitasi dari segi pembiayaan hingga pengelolaan.

Soal pembiayaan, kata Jerry, pihaknya telah mengajak kerjasama pada Bank BUMN dan selanjutnya bisa langsung ditindaklanjuti oleh kepala daerah masing-masing. Sedangkan, soal pengelolaan menurut Jerry bisa melibatkan pihak swasta.

"Kita bisa kerjasama dengan swasta sebetulnya. Kita pemerintah selama ini sudah memberikan support dengan baik tetapi tidak tertutup kemungkinan swasta bisa dilibatkan dalam hal pengelolaan, mencari manajer atau pengelola gudang sehingga bisa dipastikan pengelolaannnya profesional," tegasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Arif Sambodo menjelaskan saat ini di Jawa Tengah terdapat 15 SRG tersebar di 13 daerah. Terkait dengan edukasi pada petani, Arif menyebut pihaknya akan menggandeng dinas terkait untuk melakukan penyuluhan.

"(Terkait edukasi ke petani) Nanti kita kerjasama dengan dinas-dinas terkait, seperti yang dilakukan oleh wonogiri, kita manfaatkan nanti para penyuluh untuk ikut memberikan mindset yang sama. Karena kadang contoh yang di Kudus itu kan mindsetnya masih milih ke tengkulak, karena mereka belum mengetahui manfaat resi gudang," tandasnya.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.