20 April 2025

Get In Touch

Gubernur Ganjar Apresiasi Sektor Wisata Kini Manfaatkan Pembayaran Non Tunai

Gubernur Ganjar Apresiasi Sektor Wisata Kini Manfaatkan Pembayaran Non Tunai

SEMARANG (Lenteratoday) – Sistem pembayaran non tunai atau cashless kini juga dipergunakan dalam dunia pariwisata. Salah satunya, obyek wisata (OW) Guci di Kabupaten Tegal resmi menerapkan pembayaran non tunai kepada pengunjungnya. Hal itu ditandai dengan peluncuran program pembayaran non tunai oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara virtual, Senin (15/3).

Gubernur Ganjar mengapresiasi penerapan pembayaran non tunai di OW Guci itu. Ia meminta semua destinasi wisata di Jawa Tengah melakukan hal yang sama. Penerapan pembayaran non tunai di tempat-tempat wisata, dinilai sebagai langkah yang tepat untuk mewujudkan adaptasi kebiasaan baru selama pandemi Covid-19. Dengan sistem chasless tersebut, maka akan mengurangi sentuhan langsung dan mengurangi resiko penularan.

"Dengan chasless payment, kita tidak bersentuhan langsung dan tidak perlu pegang-pegang uang. Cukup menggunakan aplikasi dan hanya ditempelkan saja. Betul-betul contactless dan ini sangat aman untuk kita menghindari potensi penularan karena sentuhan langsung," terangnya.

Selain itu lanjut Ganjar, penggunaan sistem pembayaran non tunai ini juga bisa mengurangi potensi kecurangan atau korupsi. Mekanisme non tunai yang langsung ditransfer antara bank to bank membuat potensi penyalahgunaan keuangan bisa dihindari.

Bekerjasama dengan Bank Indonesia, OW Guci menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesia (QRIS) untuk mendukung program pembayaran non tunai itu. Usai diresmikan, Ganjar langsung mencoba penerapan pembayaran non tunai itu dengan berpura-pura sebagai pengunjung OW Guci dan melakukan transaksi menggunakan gawainya.

"Sudah ini, sudah berhasil. Jadi pak Ganjar datang lima orang dengan totalnya biayanya Rp51.000 ya pak," kata Bupati Tegal, Umi Azizah yang hadir secara langsung dalam peluncuran itu menunjukkan struk pembayaran tiket Ganjar.

Lebih dari itu, dengan mekanisme non tunai maka ada data yang terhimpun. Data yang masuk itu bisa digunakan untuk memotret perilaku konsumen saat berwisata dan bisa digunakan sebagai pisau analisis.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Pribadi Santoso mengatakan, BI terus mendorong sistem pembayaran elektronik pada seluruh lapisan masyarakat. Harapannya, dengan masifnya pembayaran non tunai tersebut khususnya selama pandemi, akan mengurangi potensi penularan Covid-19 dari sentuhan langsung dan dari uang tunai

"Penggunaan pembayaran non tunai melalui QRIS cukup tinggi. Saat ini saja, sudah ada ratusan ribu merchant yang menggunakan QRIS di Jawa Tengah," katanya.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.