20 April 2025

Get In Touch

Wali Kota Abu Bakar Minta Tak ada Genangan Air di Kota Kediri

Pembersihan saluran sebagai salah satu solusi menghilangkan genangan di sejumlah titik jalan di Kota Kediri.
Pembersihan saluran sebagai salah satu solusi menghilangkan genangan di sejumlah titik jalan di Kota Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday)- Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat mencari solusi terjadinya genangan air di sejumlah titik akibat hujan deras yang mengguyur Kota Kediri beberapa hari terakhir. Diharapkan genangan air tidak terjadi lagi bila kembali turun hujan deras

“Kemarin saya meninjau titik genangan di Kota Kediri. Memang intensitas hujan cukup tinggi akhir-akhir ini. Untuk itu, saya menginstruksikan Dinas PUPR untuk segera berupaya mengatasi masalah tersebut,” ujar Wali Kota Kediri, Kamis (4/2/2021).

Menurut Lia Parmanti, Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, dari analisa teknis, ada sejumlah penyebab terjadinya genangan air di beberapa titik di Kota Kediri. Salah satunya keterbatasan jumlah outlet di timur Sungai Brantas yang hanya berjumlah 9 outlet. Di bagian timur Sungai Brantas ada 5 outlet saluran drainase yaitu; saluran Sanglima, Ringinanom, Mayjen Sungkono (depan GNI), Mayjen Sungkono (depan kantor pos) dan Mayor Bismo.

Ditambah, 4 outlet saluran sungai yaitu Kali Glodok, Kali Tawang, Kali Parung dan Kali Kresek. Sehingga dengan jumlah outlet yang terbatas, air hujan harus mengalami antrian di outlet tersebut dengan rentang waktu antrian 30 menit hingga 1 jam.

 “Sedangkan untuk genangan yang ada di barat sungai, karena kurang lancarnya aliran air di outlet Jalan Inspeksi Brantas. Selain itu, curah hujan cukup tinggi menambah debit air,” ungkap Lia Parmanti Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Kediri.

Hal ini senada dengan yang diungkapkan Ahli Hidrologi dan Dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Pramono Hadi. Menurut pendapatnya yang dimuat di Kompas awal Januari lalu, maraknya banjir di Indonesia salah satunya akibat pengaruh iklim periodik La Nina dan topografi. La Nina merupakan anomali sistem global yang cukup sering terjadi dengan periode ulang berkisar antara dua sampai tujuh tahun.

Berdasarkan hasil analisa, beberapa upaya teknis telah disusun. “Untuk jangka pendek, Kamis (4/2/2021) Dinas PUPR sudah melakukan pembersihan Outlet Saluran Jl. Brawijaya, Jl. Diponegoro, Jl. Joyoboyo, Jl. Kilisuci, Jl. Samratulangi, Jl. Patimura, Sungai Kampungdalem, Sungai Parung, Saluran Jl. Inspeksi Brantas, Saluran Taman Sekartaji, Saluran Jl. Veteran, Saluran Mojoroto Gg. 1 dengan tenaga manusia.

“Pada Jumat (5/2/2021) akan dilakukan pembersihan dengan eskavator. Untuk upaya jangka pendek lain dilakukan  normalisasi dan menambah inlet (lubang masuk) di titik-titik genangan yaitu Jl Patimura, Jl. Joyoboyo, dan Jl. Brawijaya,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Kediri, Endang Kartika Sari.

Tidak hanya upaya jangka pendek, upaya jangka panjang juga sudah direncanakan. “Kami akan menambah outlet saluran menuju Brantas, rehabilitasi saluran sesuai debit air yg ada saat ini serta menambah crossing saluran di bawah rel kereta api,” tambahnya.

Warga kelurahan bersama BPBD dan 3 pilar kelurahan juga ambil bagian dalam menangani dampak genangan air dengan melakukan pengurasan genangan air di 3 rumah warga akibat hujan deras dan penyebabnya  saluran  resapan tidak lancar tersumbat kotoran  di Lingkungan RT 34, 35 RW.07 Kel. Singonegaran.(gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.