Antisipasi Korban Jiwa & Materiil, Pemkab Pasuruan Tetapkan Peta Kawasan Rawan Bencana Tiap Tahun

PASURUAN (Lenteratoday)- Pemerintah Kabupaten (Pemkap) Pasuruan tiap tahun memiliki peta bencana untuk mengidentifikasi wilayah paling darurat dan rawan. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir dampak kerugian sekaligus mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Pemkab juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana secara intens. Hal itu disampaikan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf saat dijumpai di ruang kerjanya di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Raci, Jumat (5/2/2021).
Sesuai data pemetaan kawasan rawan bencana ada 9 Kecamatan yang dikategorikan sebagai daerah rawan bencana longsor. Sedangkan 11 Kecamatan lainnya dimasukkan dalam kategori rawan bencana banjir. Diantaranya Kecamatan Gondang Wetan, Winongan, Rejoso, Grati, Beji, Gempol, Bangil, Purwosari dan Kraton.
“Ada sekitar 9 Kecamatan yang rawan longsor, ada juga 10 sampai 11 kecamatan yang rawan banjir serta bencana seperti angin kencang. Dari situ kita akan melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa”, jelasnya.
Gus Irsyad--sapaan akrabnya-- mengatakan bahwa banjir di Dusun Genukwatu, Desa Kepulungan, Gempol pada hari Rabu (3/2/2021) merupakan bencana yang tidak terduga. Hal itu akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam waktu lama. Juga disebabkan sumbatan sampah yang cukup banyak yang menutupi saluran air, sehingga menyebabkan banjir yang cukup besar.
Oleh karena itu, Bupati berharap melalui Pemerintah Desa setempat agar melakukan pembersihan sampah-sampah yang menutupi aliran air. Baik di sungai maupun saluran air yang ada di lokasi banjir.
Gus Irsyad juga menjelaskan Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah menyiapkan anggaran darurat yang dipergunakan untuk menanggulangi bencana alam. Selain itu juga terus bersinergi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Pusat terkait upaya percepatan penanganan darurat bencana.
“Kita sudah menyiapkan anggaran untuk darurat bencana yaitu masuk dalam Belanja Tak Terduga (BTT) yang mana disini masuk dalam darurat bencana. Kita sudah sediakan sampai dengan 25 Miliar Rupiah, termasuk juga untuk penanganan Covid-19 kemarin. Kita juga melakukan sinergi dengan Pemprov Jatim terkait penanganan bencana seperti sekarang ini”, pungkasnya. (*)