
SURABAYA (Lenteratoday) – Penerima vaksin Covid-19 di Gedung Negara Grahadi akhirnya berjumlah 22 orang, Kamis (14/1/2021). Proses vaksinasi mulai sekitar pukul 9.30 WIB dan sampai berita ini ditulis masih berlangsung.
Sebanyak 22 orang penerima vaksin tersebut yaitu :
1. Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak
2. Wakil Ketua II DPRD Prov. Jatim, Sahat Tua Simanjuntak
3. Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto
4. Kajati Jatim, Mohamad Dofir
5. Sekda Prov. Jatim, Dr. Heru Tjahjono, MM
6. Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo
7. Ketua IDI Wilayah Jawa Timur, Sutrisno
8. Kepala RS TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan, Radito Soesanto
9. Kabiddokes Polda Jatim, Hisbullah Huda
10. Kepala BBPOM Surabaya, Rustiawati
11. Dirut. RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Dr. Joni
12. Dekan FKM Universitas Airlangga, Santi Martini
13. Deputi Direktur BPJS Kesehatan Jatim, I Made Puja Yasa
14. Ketua DPW PPNI Prov. Jawa Timur, Nursalam
15. Ketua SPSI, Ahmad Fauzi
16. Anggota PGRI, Teguh Sumarsono
17. Skak Corp (Influencer), Bayu Eko Muktito
18. Anggota IBI Jawa Timur, Wahyul Anis
19. Anggota Pemuda Hindu Jawa Timur, I Dewa Agung Wirya Guna
20. Anggota Pemuda Kristen Jawa Timur, Aurelia Teodosia HG
21. Pemuda Ansor Jawa Timur, M. Syafiq Syauqi
22. Tokoh Pemuda Jawa Timur (Influencer), Arrizal Liwafa
Ketua IDI Wilayah Jawa Timur Periode 2019 – 2022, DR. dr. Sutrisno, Sp.OG dalam sambutannya mengatakan bahwa perkembangan dunia medis saat ini sangat cepat. Salah satunya adalah dari penemuan vaksin Covid-19 ini.
“Dalam tempo satu tahun bahkan dunia sudah bisa membuat vaksin. Padahal normalnya 5 sampai 10 tahun. Jadi ilmu pengatetahuan teknologi basa mengakselerasi penemuan vaksin 10 kali lebih cepat, ini luar biasa,” tandasnya.
Dia juga menyebutkan bahwa platform vaksin yang digunakan saat ini berdasarkan kacamata medis sudah cukup berpengalaman sangat panjang. Untuk itu dia mastikan bahwa vaksin ini terbilang aman. Untuk itu dia minta pada seluruh masyarakat Jatim supaya kompak melakukan vaksinasi.
“Jangan takut mari bersama-sama dengan pemerintah untuk menghadapi pandemi Covud-19. Vaksin adalah harapan tapi vaksin bukan harapan utama. Tetap terapkan 3 M. Jangan beranggapan setelah vaksin semua selesai,”tandasnya.
Dia menambahkan jika semua ini masyarakat mendukung program vaksinasi pemerintah ini maka akan memelihara kelangsungan hidup dan menjaga kesehatan anak cucu ke depan. “Yang belum percaya silahkan membaca jurnal-jurnal yang bonafit. Jangan hiraukan sumber-sumber yang lain,” tegasnya. (ufi)