12 April 2025

Get In Touch

Jaga Kesehatan Warga, Dana Cukai Kabupaten Pasuruan untuk Rehab Puskesmas Hingga Penyediaan Ambulans

Jaga Kesehatan Warga, Dana Cukai Kabupaten Pasuruan untuk Rehab Puskesmas Hingga Penyediaan Ambulans

PASURUAN (Lenteratoday)- Kesehatan menjadi salah satu pelayanan dasar wajib bagi masyarakat yang harus dijaga oleh pemerintah. Sektor ini juga yang menjadi perhatian Kabupaten Pasuruan dalam upaya memanfaatkan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di tahun 2020. Diantaranya untuk rehabilitasi Puskesmas hingga pengadaan ambulans.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Syaifuddin Ahmad mengakui penggunaan terbesar DBHCHT rata-rata tiap tahunnya ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Di Dinas Kesehatan tidak hanya untuk rumah sakit – rumah sakit, namun juga untuk membeli alat-alat yang harganya terbilang mahal. Tak hanya itu, penggunaan DBHCHT juga untuk membangun gedung pusat instalasi paru dan jantung.

“Dinas Kesehatan juga mempunyai Puskesmas-Puskesmas. Puskemas ini juga disuport dana cukai. Misalnya tahun 2018-2017 ada anggaran untuk membeli sekitar 30 ambulans. Ambulans tersebut kemudian dibagikan ke Puskesmas-Puskesmas, semua itu dari cukai,” tandasnya.

Kepala Dinas Kominfo yang akrab dengan panggilan Ifud ini juga menjelaskan, pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur rumah sakit, Puskesmas sampai di tingkat yang paling bawah juga diambilkan dari dana cukai. Mulai dari Puskesmas Pembantu (Pustu), Pondok Bersalin Desa (Polindes) hingga Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) semua rata-rata menggunakan dana dari DBHCHT, terutama untuk pelayanan dasar kesehatan.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Ani Lathifa beberapa waktu lalu mengatakan empat Puskesmas di Kabupaten Pasuruan direhab di akhir tahun ini. Dana miliaran rupiah digelontorkan, untuk peningkatan sarana dan prasarana Puskesmas tersebut.

Dikatakannya, belum semuanya kondisi puskesmas di Kabupaten Pasuruan memadai. Padahal, keberadaan puskesmas sangatlah penting bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.“Ada yang tergenang banjir ketika hujan melanda. Ada pula, bangunannya yang sudah usang sehingga membutuhkan penanganan,” ujar Ani.

Upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana gedung puskesmas itupun, terus dilakukan. Tahun ini, ada empat puskesmas di Kabupaten Pasuruan yang mendapat pembenahan.

Keempat Puskesmas tersebut, yakni Puskesmas Bangil, Raci, Beji dan Tosari. Pembenahan Puskesmas tersebut, digelontor antara Rp 1,7 miliar hingga Rp 2,5 miliar untuk tiap-tiap puskesmas. Total anggaran yang dialokasikan, mencapai Rp 7,7 miliar. “Masing-masing dilakukan rehab berat,” sampainya.

Sejauh ini, proses pembangunan keempat gedung puskesmas tersebut, masih dalam proses pembangunan. Bahkan, hampir dituntaskan. “Prosesnya sudah berjalan 90 persen. Pertengahan Desember, sudah harus diselesaikan,” bebernya. Anggaran rehab empat puskesmas itu sendiri memanfaatkan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). (*)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.