13 December 2025

Get In Touch

Dampak Konflik Perbatasan, Kamboja Mundur dari SEA Games 2025

Defile kontingen Kamboja pada upacara pembukaan SEA Games 2025, Selasa (9/12/2025) malam. (foto:ist/CNN Indonesia/AFP)
Defile kontingen Kamboja pada upacara pembukaan SEA Games 2025, Selasa (9/12/2025) malam. (foto:ist/CNN Indonesia/AFP)

BANGKOK (Lentera) - Kamboja menarik diri atau mudur dari keikutsertaan di SEA Games 2025, dengan alasan keamanan di tengah konflik perbatasan dengan Thailand.

Komite Olimpiade Nasional Kamboja (NOCC) menarik seluruh atlet dari SEA Games 2025, pada Rabu (10/12/2025) pagi.

Dalam pernyataan yang ditujukan kepada CEO Federasi SEA Games, Chaiyapak Siriwat NOCC menyatakan kekhawatiran, atas situasi keamanan yang terjadi.

"Dengan menyesal saya memberitahukan bahwa karena kekhawatiran serius dan permintaan pihak keluarga para atlet agar kerabat mereka segera kembali ke rumah, NOCC harus menarik seluruh delegasi kami dan mengatur kepulangan mereka ke Kamboja dengan segera demi alasan keamanan," tulis pernyataan dari Sekjen NOCC HE Vath Chamroeun dilansir dari Channel News Asia merilis CNN Indonesia, Rabu (10/12/2025).

"Ini adalah keputusan yang tidak diambil dengan mudah. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kepulangan ini dan tetap berterima kasih atas pengertian dan dukungan Anda," lanjutnya.

Pada dua pekan lalu, Kamboja telah lebih dulu membatalkan keikutsertaan atletnya di beberapa cabang olahraga. Alasan keamanan jadi latar belakang keputusan Negeri Seribu Pagoda tersebut, dalam mengambil keputusan.

NOC Kamboja sebelumnya menyatakan mundur dari cabang olahraga judo, karate, pencak silat, gulat, wushu, pentaque, sepak bola dan sepak takraw.

Kontingen Kamboja, pada Selasa (9/12/2025) malam masih mengikuti upacara pembukaan SEA Games 2025.

Namua , dengan Thailand melancarkan serangan udara ke Kamboja, pada Senin (8/12/2025). Thailand dan Kamboja saling menyalahkan, atas serangan yang kembali terjadi di wilayah sengketa. Diketahui ada 10 korban tewas, pada Selasa (9/12/2025) dan 140 ribu lebih warga sipil mengungsi.

 

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.