30 October 2025

Get In Touch

Wali Kota Semarang Ingatkan Warga Siaga Banjir hingga Februari 2026

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan tinjauan banjir di Semarang, Senin (27/10/2025). (foto:ist/Ant/Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan tinjauan banjir di Semarang, Senin (27/10/2025). (foto:ist/Ant/Pemkot Semarang)

SEMARANG (Lentera) - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengingatkan seluruh jajarannya dan masyarakat, untuk terus bersiaga menghadapi banjir hingga Februari 2026, seiring curah hujan yang diperkirakan masih tinggi.

Hal ini disampaikan Wali Kota Agustina, saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah,  Ahmad Luthfi dalam peninjauan kondisi banjir di Kantor Kecamatan Genuk.

"Tidak mungkin banjir hilang dalam sekejap, karena air kiriman dari wilayah atas masih besar. Tapi sedikit demi sedikit, dengan sinergi bersama, dampaknya bisa kita kurangi," kata Wali Kota Agustina di Semarang mengutip Antara, Senin (27/10/2025). 

Ia menegaskan, seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah bergerak cepat dalam menangani banjir, khususnya yang melanda wilayah Genuk dan sekitarnya sejak pekan lalu.

"Sejak, Rabu (22/10/2025) malam saya sudah datang ke lokasi ini, karena memang ada peringatan akan curah hujan tinggi dalam waktu lama. Kami langsung minta masyarakat bersiap, dan Alhamdulillah, warga Genuk sudah terbiasa melakukan langkah antisipasi," ujarnya.

Menurutnya, pompa menjadi faktor kunci dalam percepatan penanganan banjir, namun sejumlah kendala teknis masih ditemui di lapangan.

"Kadang pompa harus melewati jalan besar dan itu mengganggu aktivitas warga. Ada juga yang perlu izin lintas lembaga sampai harus dikomunikasikan dengan aparat. Tapi semua kita lakukan, agar air bisa segera keluar dari wilayah tergenang," jelasnya.

Ia juga menyoroti, pentingnya kesadaran masyarakat dalam mendukung upaya teknis yang sedang berjalan.

"Kalau ada saluran di depan rumah yang tertutup, atau trotoar yang tidak boleh dibongkar padahal jadi titik sumbatan, itu harus kita komunikasikan. Karena kalau tidak, wilayah lain yang akan terdampak," tandasnya.

Agustina menambahkan, seluruh jajaran Pemkot Semarang, dari dinas hingga kelurahan, bersama relawan telah aktif mendirikan posko kesehatan, dapur umum, dan menyalurkan logistik untuk warga terdampak.

"Bantuan datang silih berganti, termasuk dari para donatur dan relawan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu masyarakat Genuk dan sekitarnya," paparnya.

Selain itu ia juga mengapresiasi, langkah cepat pemerintah pusat dan provinsi, termasuk penerapan rekayasa cuaca yang membantu mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah Kota Semarang.

"Sekarang kita tidak hanya mengandalkan pompa, tapi juga rekayasa cuaca dari pusat. Ini terbukti membantu supaya hujan tidak terkonsentrasi di atas Kota Semarang saja," imbuhnya.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.