MALANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana memperbaiki akses menuju jembatan gantung yang menghubungkan Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang, dengan Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing.
Selain itu, Pemkot juga menyiapkan skema pemeliharaan agar jembatan tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat secara berkelanjutan.
"Pada saat pengecekan tiga hari lalu, saya meminta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) melihat kondisi di sini. Jalannya kan terlalu curam dan licin. Saya minta nanti tengahnya dibuat model tangga. Ini kan tanahnya juga sudah kami hibahkan," ujar Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Kamis (23/10/2025).
Selain di sisi Kedungkandang, Pemkot Malang juga menyiapkan perbaikan akses di sisi Kelurahan Polehan. Menurut Wahyu, akses jalan di kawasan tersebut juga akan dibuat bertangga agar tidak terlalu menukik, sehingga lebih mudah dilalui warga dari berbagai kalangan.
"Jadi nanti tidak terlalu curam. Jadi anak kecil bisa memanfaatkan dengan baik," imbuhnya.
Wahyu menambahkan, jembatan gantung tersebut memiliki ketahanan konstruksi hingga 20 tahun. Namun, bagian lantai yang terbuat dari kayu akasia diperkirakan hanya bertahan sekitar lima tahun. Karena itu, ia memastikan Pemkot akan melakukan pemeliharaan secara berkala.
Wahyu juga menyebut, jika ditemukan kebutuhan teknis yang krusial, kegiatan pemeliharaan jembatan bisa dimasukkan ke dalam program Rp50 juta per RT yang mulai berjalan pada tahun 2026 mendatang. Program tersebut dinilai dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan perawatan fasilitas umum di lingkungan masyarakat.
"Apabila ada hal yang krusial bisa masuk dalam program di 2026 nanti, Rp50 juta per RT, itu nanti bisa dimanfaatkan untuk itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wahyu menyampaikan apresiasi kepada Vertical Rescue Indonesia (VRI) dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) yang telah berkolaborasi membangun jembatan tersebut. Ia menilai, keberadaan jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat karena dapat mempersingkat waktu tempuh antara Kedungkandang dan Polehan.
Selain mempermudah akses pendidikan, Wahyu menilai keberadaan jembatan tersebut juga akan meningkatkan pergerakan ekonomi warga di dua wilayah. Ia pun mengimbau masyarakat agar menaati aturan penggunaan jembatan demi keselamatan bersama.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Vertical Rescue Indonesia (VRI), AM Putranto menegaskan pembangunan jembatan gantung ini murni kegiatan kemanusiaan tanpa muatan politik. Ia berharap, ke depan pemerintah daerah dapat melanjutkan pembangunan jembatan serupa secara permanen.
"Kami niat untuk membantu masyarakat. Harapan saya, pemda berikutnya akan bisa menjadikan jembatan permanen. Kami memancing dengan ini," kata Putranto.
Ditambahkannya, pembangunan jembatan di Kedungkandang merupakan salah satu dari dua proyek yang dikerjakan VRI di Kota Malang dengan dukungan PSMTI. Hingga kini, VRI telah membangun 221 jembatan di seluruh Indonesia dengan target seribu jembatan.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais




.jpg)
