02 November 2025

Get In Touch

Serapan APBD Lambat, DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Percepat Eksekusi Program

Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra, Hartono
Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra, Hartono

SURABAYA (Lentera) – Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra, Hartono, menyoroti lambatnya realisasi belanja APBD tahun 2025. Hal ini sekaligus merespons pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang mengungkapkan tingginya simpanan dana daerah di bank akibat rendahnya serapan anggaran.

Per September 2025, simpanan pemerintah daerah di perbankan mencapai Rp234 triliun. Jawa Timur tercatat sebagai daerah dengan simpanan tertinggi kedua setelah DKI Jakarta, yakni sebesar Rp6,8 triliun.

“Saya melihat pernyataan Pak Menkeu bukan berita yang abal-abal, ya. Apalagi akhir-akhir ini kita disibukkan dengan ramainya protes dari gubernur terkait penurunan dana transfer ke daerah (TKD),” ungkap Hartono, Rabu (22/10/2025).

Ia menegaskan peringatan dari Menteri Keuangan seharusnya menjadi alarm bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar tidak terlena dengan alasan kehati-hatian dalam penyerapan anggaran.

“Apalagi Jawa Timur disebut sebagai posisi tertinggi kedua. Meskipun saya belum konfirmasi ke OPD, setidaknya ini jadi peringatan agar pemprov tidak terlalu nyaman dengan alasan kehati-hatian,” tegasnya.

Hartono mendorong agar program-program pemerintah yang telah dirancang segera dieksekusi. Ia menilai, serapan anggaran di tingkat OPD masih belum optimal, sementara masyarakat menunggu hasil nyata dari kebijakan pemerintah.

“Kalau memang betul ada angka sebesar itu terparkir di bank, maka pemprov Jatim harus segera merealisasikan program-programnya. Sekarang ini penyerapan anggaran di tingkat OPD juga belum optimal,” tambahnya.

Menurutnya, Pemprov Jatim perlu mempercepat realisasi anggaran dengan meningkatkan koordinasi dan komunikasi bersama pemerintah pusat maupun daerah kabupaten/kota.

“Kehati-hatian memang penting, tapi dalam situasi saat ini, keberanian dalam eksekusi kebijakan jauh lebih dibutuhkan karena masyarakat menunggu adanya pergerakan ekonomi,” jelasnya.

Hartono juga menekankan pentingnya merealisasikan anggaran sesuai rencana, terutama menjelang akhir tahun anggaran 2025.

“Kita sudah menyusun anggaran dengan matang. Apalagi ini sudah mendekati akhir tahun, maka sesegera mungkin penyerapan anggarannya harus dilakukan,” pungkasnya.

Reporter: Pradhita/Editor:Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.