08 October 2025

Get In Touch

Kementerian PU Akan Bangun Ulang Gedung Ponpes Al Khoziny

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar (kanan) menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan di Gedung Kementerian PU Jakarta, Selasa (07/10/2025)
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar (kanan) menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan di Gedung Kementerian PU Jakarta, Selasa (07/10/2025)

JAKARTA (Lentera) - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun ulang Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, yang sebelumnya bagian musala ambruk dan menyebabkan sebanyak 67 korban meninggal dunia.

Kementerian PU tidak hanya akan melakukan revitalisasi, namun melakukan pembangunan ulang terhadap bangunan ponpes tersebut.

“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, dari pada kita tambal sulam,” ujar Menteri PU, Dody Hanggodo seusai melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar di Kantor Kementerian PU Jakarta mengutip Antara, Selasa (7/10/2025).

Terkait jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan ulang Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Kementerian PU masih melalukan perhitungan dengan para pihak terkait.

Terkait sumber anggaran, Menteri Dody mengatakan akan menggunakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun tidak menutup kemungkinan apabila ada bantuan dari pihak swasta.

“Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah cuman dari APBN. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN,” ujar Menteri Dody

Menteri Dody menjelaskan, semestinya anggaran pondok pesantren masuk ke Kementerian Agama. Namun, karena musibah ini merupakan kondisi darurat, maka kementeriannya akan ikut andil.

“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” ujar Menteri Dody.

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan pemerintah segera membuka layanan hotline bagi masyarakat yang ingin mengadukan bangunan sekolah, utamanya pondok pesantren yang rawan rubuh atau ambruk.

Terkait nomor layanan hotline, pemerintah akan segera mempublikasikan kepada masyarakat dalam waktu dekat.

“Kita buka hotline, nanti dikasih tahu nomornya. Tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline,” ujar Menko Muhaimin.

Sebelumnya, bangunan musala lantai tiga Ponpes Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, ambruk pada, Senin (29/9/2025) ketika sedang dilakukan renovasi. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan salat berjamaah dan terjebak di bawah puing-puing.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, seluruh jenazah korban reruntuhan telah ditemukan oleh tim SAR gabungan. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan mengatakan, ada sebanyak 67 jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.