
OPINI (Lentera) -Akhirnya Sri Mulyani kandas di ujung jari Presiden Prabowo. Presiden tak peduli dengan dicopotnya Sri Mulyani akan mendapat serangan global. Karena selama ini Sri Mulyani menjadi bintang IMF dan Bank dunia alias dekat sekali dengan asing.
Sementara Channel News Asia (CNA) Singapura melancarkan opininya bahwa seketika para investor asing akan menarik mulai mempertimbangkan kelangsungan investasinya di Indonesia.
Ini bisa terjadi karena global selalu berpihak pada Sri Mulyani. Pasalnya Ani (panggilan akrabnya) dituduh banyak memasok keuntungan bagi investor global dengan bunga super tinggi.
Faktanya di pasar modal menjadi sangat sensitif untuk hal - hal yang bersifat temporer. Pengaruhnya Sri Mulyani sangat kilat. Dengan dicopotnya Ani langsung menyengat timbul reaksi negatif. Situasi pasar saham boring.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar 1,28 persen dan ditutup di level 7.766,84.
Keadaan ini terjadi dalam waktu singkat, setelah pengumuman reshuffle kabinet.
Analis ekonomi Donna melaporkan nilai tukar rupiah pada tanggal 8 September 2025 dibuka di level 16.281,8 dan ditutup di level 16.294,9 dengan menguat tipis 0,08 persen.
Pagi tadi Selasa (9 September 2025), rupiah dibuka di level 16.281,8 dan saat ini berada di level 16.460,8, mengalami pelemahan sebesar 1,099% setelah mencapai level tertinggi 16.492,5.
Beberapa analis ekonomi menilai kejutan penurunan tersebut , bersifat sementara. Berikut menekankan pentingnya langkah cepat dan tepat Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk menstabilkan pasar.
Dalam sepekan terakhir tercatat dua kali Sri Mulyani mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Prabowo.
Pertama beberapa saat setelah terjadinya penjarahan rumahnya, Sri Mulyani menghadap Presiden dirumah kediaman Prabowo di Hambalang. Permintaan pengunduran diri Ani ditolak presiden dengan alasan agar market tetap aman.
Sore harinya setelah rapat kabinet kembali Sri Mulyani menyampaikan niat pengunduran dirinya. Waktu itu President Prabowo didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Beberapa isu yang menjadi faktor pemicu pencopotan Sri Mulyani: soal kebijakan kenaikan pajak yang berlebihan, kebijakan efisiensi anggaran di Kementrian dan Lembaga, dan terakhir yang tidak kalah seksinya adalah statemen Sri Mulyani yang mengatakan "guru itu beban negara", walaupun itu cepat dibantah sebagai berita hoax.
Sri Mulyani dikenal sebagai simbol stabilitas fiskal Indonesia di mata pasar global. Ia berhasil menjaga stabilitas fiskal Indonesia melalui kebijakan fiskal yang hati-hati dan terukur, meningkatkan kepercayaan investor domestik dan internasional, serta mengelola krisis ekonomi dengan baik.
Sri Mulyani meninggalkan warisan penting bagi perekonomian Indonesia, dan diharapkan pengalaman serta kebijakannya yang baik dapat menjadi acuan bagi Menteri Keuangan yang baru.
Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru
Dilantik sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025 untuk sisa masa jabatan 2024-2029
Memiliki latar belakang kuat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Diharapkan dapat menunjukkan kemampuan dalam mengelola kebijakan fiskal dan ekonomi untuk menstabilkan pasar dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Beberapa analis percaya Purbaya dapat menjadi faktor positif bagi pasar modal karena kemampuan dan pengalaman yang ia miliki (*)
Penulis: M Rohanudin Praktisi Penyiaran|Editor: Arifin BH