10 September 2025

Get In Touch

Pemkot Bandung Sosialisasi Mitigasi Potensi Bencana Gempa Sesar Lembang

Pemkot Bandung terus melakukan sosialisasi mitigasi potensi bencana gema sesar Lembang. (foto:ist/Diskominfo Kota Bandung)
Pemkot Bandung terus melakukan sosialisasi mitigasi potensi bencana gema sesar Lembang. (foto:ist/Diskominfo Kota Bandung)

BANDUNG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan sosialisasi, mitigasi potensi bencana gempa sesar Lembang kepada warganya.

Seperti disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Erwin yang kembali mengingatkan warga, bahwa potensi gempa dari Sesar Lembang memang nyata dan harus diwaspadai.

Menurut Erwin, wilayah Bandung termasuk daerah yang rawan gempa karena sudah menjadi bagian dari sistem sesar yang aktif.

“Wilayah Bandung ini pasti terdampak jika sesar itu bergerak. Siklus gempa di sini sudah ada, jadi kita harus siap,” ujar Erwin pada kegiatan Kajian Umum Mitigasi Bencana Sesar Lembang, di Masjid Al Muslim, Jalan Cibeunying Permai, Kota Bandung mengutip laman bandung.go,id, Minggu (7/9/2025).

Erwin menyampaikan, pemerintah terus menyosialisasikan potensi Sesar Lembang kepada masyarakat.

“Sosialisasi terus kita lakukan di setiap wilayah, bekerja sama dengan unsur kewilayahan dari kelurahan dan kecamatan,” jelasnya.

Ia pun memastikan, terkait izin mendirikan bangunan (IMB) terus diperhatikan oleh pemerintah juga kolaborasi dengan masyarakat.

“IMB ini terus kita pantau, jangan sampai ada yang melanggar apalagi di kawasan yang tidak semestinya. Pemukiman padat memang harus kita perhatikan. Struktur bangunannya masih banyak yang harus dibenahi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi berharap masyarakat mengenali area aman di rumah, kantor, dan tempat umum yang sering dikunjungi.

Misalnya, ruangan yang kokoh tanpa kaca atau ruang di bawah meja yang kuat bisa menjadi tempat berlindung saat gempa terjadi.

“Penting sekali memastikan ruangan atau rumah yang kita tempati itu kokoh dan kita tahu jalur evakuasinya,” kata Didi.

Ia juga menegaskan agar setiap anggota keluarga memiliki peran dan tempat berlindung masing-masing, terutama jika ruang aman tidak cukup untuk semua orang.

“Kita harus membagi ruang aman sejak dini, karena saat gempa. Kita tidak punya banyak waktu untuk berpikir,” ujarnya.

Didi mengingatkan, pentingnya membiasakan budaya sadar bencana dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang sebaiknya selalu waspada dan mampu mengenali ruang aman, bahkan saat sedang di tempat umum.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.