10 September 2025

Get In Touch

Ratusan Peserta Terserap Industri Tembakau, Pemkab Malang Terus Gencarkan Pelatihan Giling SKT

Puluhan peserta pelatihan giling rokok sigaret kretek tangan (SKT) Disperindag Kabupaten Malang, Senin (8/9/2025). (Santi/Lentera)
Puluhan peserta pelatihan giling rokok sigaret kretek tangan (SKT) Disperindag Kabupaten Malang, Senin (8/9/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Ratusan peserta pelatihan giling sigaret kretek tangan (SKT) yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, telah berhasil terserap di industri tembakau. Untuk memperluas kesempatan kerja, Pemkab Malang terus menggencarkan program pelatihan serupa. Dengan melibatkan puluhan peserta pada setiap tahapannya.

"Hari ini kami kembali mengadakan pelatihan menggiling SKT untuk masyarakat Kabupaten Malang. Ada sekitar 50 peserta. Waktunya 5 hari, mulai tanggal 8 September ini sampai 12 September 2025," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Nor Fuad Fauzi, ditemui usai membuka pelatihan giling SKT, Senin (8/9/2025).

Kepala Disperindag Kabupaten Malang, M Nor Fuad Fauzi, dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan giling rokok SKT, Senin (8/9/2025). (Santi/Lentera)
Kepala Disperindag Kabupaten Malang, M Nor Fuad Fauzi, dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan giling rokok SKT, Senin (8/9/2025). (Santi/Lentera)

Fuad menambahkan, program pelatihan giling SKT ini sudah berjalan secara berkelanjutan, dan saat ini memasuki pelatihan tahap ke 8. Hingga kini, menurutnya, tercatat sudah ada 350 peserta yang mengikuti pelatihan dan seluruhnya telah diterima bekerja di berbagai perusahaan industri tembakau.

"Ini totalnya sudah pelatihan tahap yang kedelapan. Mudah-mudahan bisa terus kami lakukan agar masyarakat Kabupaten Malang bisa bekerja di perusahaan giling rokok," tambah Fuad.

Menurutnya, peningkatan jumlah industri tembakau di Kabupaten Malang juga memperbesar kebutuhan tenaga kerja di sektor tersebut. Data menunjukkan, pada tahun 2024 terdapat 102 industri, sementara per Maret 2025 jumlahnya meningkat menjadi 112 industri.

"Hal ini menunjukan kebutuhan tenaga kerja sumber daya manusia (SDM) di sektor industri tembakau di Kabupaten Malang semakin banyak dibutuhkan," jelasnya.

Lebih lanjut, Disperindag menargetkan pelatihan giling SKT dapat dilaksanakan hingga 10 tahap. Program pelatihan yang diberikan juga diperluas dengan pelatihan bidang manajemen, sebagai bagian dari upaya peningkatan performa industri tembakau di daerah.

Narasumber bersama peserta pelatihan giling rokok sigaret kretek tangan (SKT) Disperindag Kabupaten Malang, Senin (8/9/2025). (Santi/Lentera)
Narasumber bersama peserta pelatihan giling rokok sigaret kretek tangan (SKT) Disperindag Kabupaten Malang, Senin (8/9/2025). (Santi/Lentera)

Kehadiran program pelatihan ini disambut baik oleh pelaku industri, salah satunya PT Gudang Baru Berkah. Kepala Bagian SDM perusahaan tersebut, Fariz Ash Siddiq, menyampaikan pihaknya merasa terbantu dengan adanya fasilitasi dari pemerintah daerah.

"Alhamdulillah kami dapat kuota 50 orang. Ini pelatihan produktivitas penggilingan SKT. Jadi ini benar-benar yang kami butuhkan. Alhamdulillah pemerintah hadir untuk memfasilitasi kami, terutama saat permintaan pasar sedang tinggi-tingginya," ujar Fariz.

Fariz menambahkan, peserta yang mengikuti pelatihan seluruhnya adalah calon karyawan. Mereka dibekali keterampilan dasar mulai dari nol sebelum nantinya direkrut menjadi pekerja tetap.

"Kami ingin mengubah mindset generasi saat ini, kalau pekerjaan menggiling SKT ini banyak dibutuhkan. Setelah pelatihan selesai, targetnya bisa langsung direkrut jadi karyawan," katanya.

Faiz menyebutkan, perusahaannya saat ini memiliki tenaga kerja giling sekitar 1.300 orang, ditambah bagian pengepakan sebanyak 400 orang. Total, ada sekitar 1.700 pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.

"Karena SKT itu memang harus dikerjakan dengan tangan, tidak bisa dengan mesin. Jadi industri ini sudah pasti padat karya. Dengan adanya pelatihan dari Disperindag ini, kami sangat terbantu," jelas Fariz.

Adapun materi yang diajarkan dalam pelatihan, kata Fariz, mencakup dasar-dasar penggilingan SKT, mulai dari teknik menggiling, penggunaan alat, hingga standar diameter rokok sesuai kebutuhan pasar. 

"Ini bisa dibilang seni, ya. Tangannya harus seperti apa, alatnya bagaimana, itu harus tahu dasarnya. Karena trainernya juga dari kami, peserta bisa langsung belajar sesuai standar perusahaan," terang Fariz. (Kominfo Kabupaten Malang/ADV)

Reporter: Santi Wahyu

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.