
JAKARTA (Lentera) - Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen Frega Ferdinand Wenas menyatakan data yang dikabarkan mengalami peretasan, memang milik instansi mereka dan sempat diakses publik melalui laman terbuka. Namun kini telah dihapus.
Mereka juga mengakui adanya peretasan terhadap salah satu situs, meski ditegaskan situs yang diretas merupakan portal internal lama milik Biro Humas yang sudah tidak aktif sejak tahun lalu.
"Berdasarkan penelusuran sementara, data yang dipublikasikan merupakan data CPNS [Calon Pegawai Negeri Sipil] Kemenhan tahun 2021, khususnya terkait hasil pengolahan nilai Seleksi Kompetensi Dasar oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Jumlah data itu pun tidak sampai ratusan ribu sebagaimana yang ramai diberitakan," kata Frega, dikutip Jumat (11/7/2025).
"Data tersebut sebenarnya bersifat publik dan merupakan lampiran surat dari BKN yang memang pernah diunggah pada website Kemhan sebagai bentuk transparansi pada saat itu. Namun, data yang diunggah tersebut telah diturunkan oleh Biro Kepegawaian Kemhan, guna mencegah potensi penyalahgunaan dan menjaga ketertiban informasi," jelas dia.
Lebih lanjut, Frega menekankan jika website utama Kemenhan, email resmi, serta data strategis lainnya dalam kondisi aman dan tidak terdampak secara signifikan. Peretasan hanya terjadi pada situs internal lama milik Biro Humas yang aplikasinya sudah berakhir masa pakainya sejak tahun sebelumnya.
Sebagai langkah antisipatif, Kemenhan disebut telah melakukan audit internal, memperkuat sistem keamanan informasi, serta menjalin koordinasi dengan satuan kerja keamanan siber.
Kemhan juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Peningkatan sistem keamanan dan pembaruan prosedur akan terus dilakukan secara berkelanjutan demi mencegah insiden serupa terjadi kembali dan "guna menjaga kepercayaan publik terhadap proses rekrutmen maupun layanan Kemenhan."
Sebagai catatan, sebelumnya dikabarkan 700 ribu data pribadi milik individu di lingkungan Kemengan diduga telah bocor dan disebarluaskan secara ilegal oleh peretas dengan nama samaran DigitalGhost.
Dugaan kebocoran ini pertama kali mencuat di media sosial X pada Rabu, 9 Juli 2025 melalui akun X pengamat keamanan siber @H4ckmanac.
Dalam unggah tersebut juga dijelaskan bahwa informasi yang diduga bocor itu mencakup data sensitif terkait proses rekrutmen CPNS di lingkungan Kemenhan.
Editor:Widyawati/berbagai sumber