Film Dokumenter Letkol Sroedji dan dr Soebandi Bakal Diputar di Videotron Alun-alun Jember

JEMBER (Lentera) - Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Jember bekerja sama dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI) menggelar Talkshow/Diskusi Publik tentang Kepahlawanan dr. Soebandi. Tepatnya, di Perpustakaan Universitas dr. Soebandi Jember, Senin (16/6/2025).
Guna meningkatkan nasionalisme dan menanamkan nilai-nilai kepahlawanan di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, Pemerintah Kabupaten Jember sebelumnya telah memutar film dokumenter terkait dengan perjuangan Letkol. Sroedji dan dr. Soebandi yang berjudul Jalan Sunyi dr. Soebandi. Baik melalui Videotron di Alun-Alun Jember maupun melalui layar tancap saat Pemkab Jember menggelar Bunga Desaku di Tanggul.
Kadiskominfo Jember Bobby Arie Sandy menyatakan bahwa kegiatan tersebut bukan bentuk hiburan, melainkan strategi edukatif dan kultural yang dirancang untuk menghidupkan nilai-nilai perjuangan lokal. Khususnya, melalui pendekatan yang lebih kontekstual dan menyentuh emosi.
"Ini juga merupakan upaya menjadikan generasi muda lebih mudah memahami bahwa sejarah bukan soal masa lalu. Namun, menjadi fondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik," lanjutnya.
Selain itu, Pemkab Jember berupaya menghidupkan kembali semangat perjuangan Letkol. Sroedji dan dr. Soebandi sebagai tokoh asal Jember. "Termasuk untuk memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat Jember terhadap tokoh-tokoh pejuangnya sendiri," ungkap Kadiskominfo Bobby A. S.
Beruntung, pemutaran film dokumenter tersebut juga direspons positif dan antusias oleh masyarakat Jember. Menurut warga Jember, pemutaran film tersebut dapat digunakan sebagai pembelajaran untuk mengetahui asal-usul perjuangan Letkol. Sroedji dan dr. Soebandi. "Bisa nonton beramai-ramai," ungkapnya.
Lebih lanjut, kadiskominfo menyatakan bahwa Pemkab Jember membuka ruang bagi semua pihak yang ingin menampilkan karya-karya videonya, baik untuk edukasi maupun studi. Nantinya, video terpilih bakal diputar melalui Videotron di Alun-Alun Jember.
Sementara itu, Sejarawan Begandring Soerabaja Ahmad Zaki Yamani mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemkab Jember. "Nama dr. Soebandi begitu luar biasa, diabadikan menjadi rumah sakit daerah, bukan rumah sakit tentara," ungkapnya. Namun, akan sangat tidak mengenakkan jika masyarakat Jember tak tahu siapa pahlawannya.
Zaki menegaskan, nilai-nilai kepahlawanan tidak boleh mati, harus tetap hidup selamanya. "Ini yang betul-betul ditegakkan di Jember. Salah satunya, melalui pemutaran film di Alun-Alun Jember dan Bunga Desaku," tandasnya. (mok/ads)
Reporter : PJ Moko
Editor : Lutfiyu Handi