21 April 2025

Get In Touch

Gayatri Kota Mojokerto Road to Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional

Gayatri Kota Mojokerto Road to Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional

Mojokerto - Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi (Gayatri) inovasi berbasis pelayanan kepada masyarakat yang dikembangkan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto masuk dalam Top 99 dan menuju Tp 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).

Untuk itu, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari melakukan pemaparan secara virtual dihadapan Tim Panel Independen (TPI) KIPP guna bisa masuk dalam Top 45 dalam Pelayanan Publik Tingkat Nasional, Kamis (9/7/2020).

Inovasi tersebut sebelumnya harus bersaing dengan 2.250 inovasi dari kementerian, lembaga, badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota se-Indonesia.

Melalui seleksi ketat, Kota Mojokerto berhasil masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dan kelompok KIPP bersama 11 kabupaten/kota di Jawa-Timur seperti Kabupaten Banyuwangi, Gresik, Jombang, Kediri, Lamongan, Nganjuk, Pacitan dan Pamekasan serta dari Kota Surabaya dan Malang.

Pada kesempatan ini, Walikota Mojokerto menjelaskan permasalahan utama di daerah yang menyangkut masih banyaknya masyarakat yang kesulitan mengakses pelayanan dalam bidang kesehatan, sehingga tidak mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat. 

Hal itu berdampak pada pemerintah daerah dalam melakukan pendataan karena kurangnya data sosial, ekonomi, kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) belum valid dan tidak terinventarisir dengan baik. Sehingga, potensi masyarakat tidak dapat termonitor.

"Untuk itu kami menciptakan inovasi Gayatri agar masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat. Masyarakat Kota Mojokerto dapat mengakses aplikasi Gayatri secara mudah melalui smartphone masing-masing," kata Ning Ika, sapaan akrab Walikota Mojokerto.

Dalam hal ini, Gayatri memberdayakan para kader kesehatan sebanyak 1.625 orang untuk melakukan pendataan setiap harinya dengan cukup melaporkan NIK dan KK warga pada aplikasi Gayatri beserta keluhannya. Satu orang kader kesehatan membawahi 20 hingga 30 orang sekaligus dan setelah mendapat laporan, akan ada tim dari puskesmas yang akan mendatangi rumah warga tersebut.

Satu aplikasi Gayatri, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai keunggulan fasilitas kesehatan di Kota Mojokerto mulai dari mendapatkan antrean pemeriksaan di rumah sakit atau puskesmas, terdapat fitur layanan pengingat waktu kontrol bagi pasien yang menderita penyakit dan masih banyak layanan pendukung lainya dalam bidang kesehatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

"Di era pandemi seperti saat ini, sangat efektif sekali memantau komunikasi dua arah antara tenaga kesehatan dengan ODR, OTG, ODP dan confirm yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah karena Geotagging memuat nama, alamat, dan status Covid-19," tambah Ika.

Walikota Mojokerto berharap agar nantinya inovasi Gayatri dapat lolos ke tahap selanjutnya, masuk dalam Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tingkat Nasional dan dapat diadopsi atau dikembangkan oleh daerah lainya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Selanjutnya, inovasi Gayatri akan terus dikembangkan dengan penambahan berbagai fitur unggulan lainnya seperti pengembangan fitur aplikasi untuk sarana pelayanan kesehatan dan meningkatkan kapasitas server, keamanan data dan enkripsi data.

"Inovasi Gayatri ini merupakan pondasi pembangunan Pemerintah Kota Mojokerto dari masyarakat untuk masyarakat, mari berkarya, maju melangkah ayo berdaya saing, mandiri, demokratis, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat," tegas Ika. (Joe)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.