21 April 2025

Get In Touch

Walikota Kediri Abu Bakar Siapkan 6 Tahapan Jelang New Normal

Walikota Kediri Abu Bakar didampingi Kadinkes yang juga Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covi-19 Kota Kedir dr Fauzan Adima MKes saat menjadi pembicara di webinar dengan BBTKLPP.
Walikota Kediri Abu Bakar didampingi Kadinkes yang juga Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covi-19 Kota Kedir dr Fauzan Adima MKes saat menjadi pembicara di webinar dengan BBTKLPP.

Kediri - Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar memaparkan kesiapan Kota Kediri yang sudah berada di zona kuning dengan skor 2,92 memasuki tatanan kenormalan baru. Kesiapan menuju kota produktif dan aman tersebut dibagi dalam enam tahap.

Kesiapan tersebut diungkap Walikota Abu Bakar saat menjadi narasumber webinar dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), Kamis (9/7/2020). Webinar tersebut diselenggarakan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Jawa Timur, 25 Juni 2020 lalu, yang meminta dalam 2 minggu Jawa Timur harus ada penurunan kasus Covid-19.

Dalam webinar yang juga disiarkan secara live di youtube tersebut, Walikota Kediri didampingi Sekretaris Daerah Kota Kediri, Budwi Sunu dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Fauzan Adima. Sedangkan Kepala BBTKLPP Rosidi Roslan berkenan membuka acara.

Awal paparan, Walikota Abu Bakar menjelaskan dengan status di zona kuning, masih intens mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan yang harus terus dijalankan serta beberapa tahapan yang dilakukan Kota Kediri menuju Kota Produktif dan Aman. Tahapan dibagi menjadi enam; tahap pra kondisi, tahap timing, tahap prioritas, tahap koordinasi dan tahap monitoring dan evaluasi.

“Saya rasa masalah Covid-19 adalah masalah sosial yang tidak bisa diselesaikan pemerintah sendiri, namun juga harus diselesaikan sesama makhluk sosial, jadi secara menyeluruh. Sebenarnya tidak hanya Kota Kediri tapi menyeluruh Jawa Timur dan Indonesia bahkan sedunia. Lalu kami bekerja sama dengan Pemprov juga TNI, Polri, supaya mereka bisa menjalankan kebijkan yang kita buat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar menjelaskan bahwa Kota Kediri juga melakukan pengendalian kegiatan, dengan menutup sementara beberapa pusat keramaian,  seperti; bioskop, tempat hiburan, tempat wisata, selama pemberlakuan status tanggap darurat Covid-19. Namun tetap membuka tempat prioritas untuk kebutuhan masyarakat seperti pasar, rumah makan dan toko medern dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Diungkapkan, di era new normal mendatang di Kota Kediri kegiatan pelayanan, perdagangan, pembayaran, ibadah, dan pendidikan juga sudah dipersiapkan secara baik. “Untuk pelayanan publik di Kota Kediri semuanya sudah online sejak dahulu, seperti perizinan, pelayanan Dispendukcapil dan layanan surat, ketika ada pandemi yang mengharuskan dirumah saja, masyarakat tetap bisa mengakses sehingga efektivitas pelayanan online di Kota Kediri semakin terasa,” kilahnya.

Ditambah lagi, lanjut Walikota Abu Bakar,  pelaksanaan musrenbang sudah dilakukan secaradaring. Kegiatan perdagangan, ada inovasi  layanan BI Imah (Belanja Instan dari Rumah) yangmemudahkan masyarakat  belanja danpembayaran bisa menggunakan e-money dan QRIS. Pemkot juga bekerjasama denganBukalapak dan Grab agar masyarakat Kota Kediri bisa menjual produknya secaraonline dan juga membentuk mall UMKM di instagram.

Kegiatan keagamaan, Kota Kediri jugamemberikan kebijakan selalu menerapkan protokol kesehatan dan mengurangikapasitas jamaah di tempat ibadah dengan mengatur jarak antar-jamaah yanghadir. Serta yang terakhir kegiatan pendidikan, apabila Kota Kediri masihtermasuk zona merah, kuning, dan orange melakukan pembelajaran dari rumah ataudaring. Namun apabila sudah masuk daerah zona hijau, ada tahapan masa transisiyang harus dilalui,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. dr Atolillah Isfandari, M.Kes dari Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya yang juga sebagai narasumber dalam webinar tersebut  memaparkan strategi penanggulangan Covid-19.

Dijelaskan strategi penanggulangan Covid-19 berbasis rekomendasi WHO,  pertama harus ada kebijakan pergerakan masyarakat dan penguatan aspek epidemologi dan surveillance, termasuk pencatatan dan pelaporan data dan informasi, yang kedua penguatan fasilitas pelayanan kesehatan, melindungi kelompok berisiko, penyusunan dan penguatan protokol kesehatan, minimalisasi risiko penyebaran kasus dan peningkatan peran serta masyarakat.

Di sesi terakhir webinar, Walikota Abu Bakar mengungkapkanharapannya dalam penanganan Covid-19 khususnya di Jawa Timur. “Kita bisa salingsharing dan kita bisa memiliki perasaan yang sama. Karena saya merasa bahwakita di Kota Kediri sudah jaga baik-baik tapi kita dapat kasus impor itutidak  ada artinya bagi kita. Jadi sayaberharap kasus ini benar-benar ditangani secara holistik tidak hanyabagian-bagian seperti di Kota Kediri, harus paralel berjuang bersama,”paparnya.

Ditambahkan, di Kota Kediri alhamdulillah sudah dapat diminimalisir tapi yang mesti diperhatikan adalah penanganannya harus bersama-sama dan harus memiliki sudut pandang yang sama, jangan sendiri sendiri nanti ada yang kendor, ada yang  kenceng menjadi  tidak ada artinya karena warga kota lain juga akan datang ke Kota Kediri.

Begitupula orang Kediri pun juga akan datangke Surabaya, Tulungagung, Kabupaten Kediri atau Sidoarjo. Seperti kasus dariSurabaya dan akhirnya menularkan kepada istrinya yang ada di Kota Kediri.Artinya semua pihak harus mau duduk bersama. Melihatnya tidak hanya kota ataukabupaten masing-masing tapi melihatnya Jawa Timur, nanti Gubernur Jawa Timur melihatnyaIndonesia.

“Ini pasti tindakan kita perangi Covid-19 jauhlebih efektif. Jadi kita mesti menentukan strategi khususnya di Jawa Timur yangmesti diikuti daerah-daerah lain. Kalau sudah seperti itu, kita bisa menekanpaling tidak penyebaran Covid-19 ini. Kalau yang sakit pasti pemerintah akanmenjamin dan berupaya semaksimal mungkin untuk menyembuhkan,” tuturnya.

Dalam webinar yang juga disiarkan secara live di youtube ini, Walikota Kediri didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima. Sedangkan dari BBTKLPP Surabaya Kepala Balai Rosidi Roslan membuka acara dan Yudied bertindak sebagai moderator. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.