08 April 2025

Get In Touch

Covid-19 Varian Pirola Bisa Bersarang Lebih Lama dalam Tubuh

Virus Covid-19 varian baru Pirola.
Virus Covid-19 varian baru Pirola.

SURABAYA (Lenteratoday) - Virus Covid-19 masih menjadi ancaman hingga saat ini meski kehidupan sudah dinyatakan kembali normal. Sebab, virus tersebut terus berevolusi dan beradaptasi. Bahkan, belakangan diketahui untuk Covid-19 varian baru ini bisa membuat penderitanya sakit lebih lama.

Hal itu berdasarkan pantauan dari para ilmuwan. Mereka terus mencermati perkembangan Covid-19 untuk mengetahui segala hal yang berpotensi menciptakan krisis kesehatan masyarakat yang serius.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), offshoot (cabang) dari virus yang dikenal sebagai JN.1 saat ini menyumbang 15 hingga 29 persen kasus di AS pada 8 Desember. Badan tersebut meyakini bahwa ini adalah varian yang tumbuh paling cepat secara nasional karena lonjakan drastis sejak pertama kali terdeteksi pada September.

Kemudian diklasifikasikan sebagai cabang dari subvarian Omicron BA.2.86. Namun hal ini mungkin menunjukkan bahwa varian tersebut, yang juga dikenal sebagai Pirola, bisa lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.

“Narasinya di sini adalah bahwa JN.1 mungkin lebih menular,” kata Rebecca Wurtz, MD, MPH, seorang profesor di University of Minnesota School of Public Health kepada USA Today, seperti dilansir dari Best Life, Jumat (15/12/2023).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa faktor musim dan cuaca bisa menjadi salah satu pengaruh lonjakan. Dari catatan CDC terakhir, bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan varian terbaru menyebabkan penyakit yang lebih parah. Namun, seorang dokter menunjukkan bahwa cabang virus berpotensi lebih sulit dihilangkan setelah infeksi karena mutasi pada protein lonjakannya.

“Salah satu mutasi JN.1 tampaknya berpotensi membantunya menempel lebih baik pada sel, sehingga lebih baik dalam menginfeksi kita,” kata Sheena Cruickshank, PhD, ahli imunologi di University of Manchester di Inggris kepada SkyNews.

Kemampuan virus untuk menghindari kekebalan tubuh menyebabkan kemungkinan bisa lebih lama bersarang pada penderita. Pertarungan yang lebih berlarut-larut melawan virus ini kemungkinan besar juga akan melibatkan beberapa penyakit yang sudah dikenal. Dokter mengatakan bahwa banyak gejala klasik Covid yang ditemukan pada JN.1, dan beberapa di antaranya memuncak menjadi lebih umum.

“Jadi dengan varian baru, varian Pirola, kita tahu bukan hanya demam, pilek, sakit kepala, kita masih kehilangan indra penciuman, tapi bisa jadi diare juga,” ujar Nighat Arif, MD, menurut The Independent.

Kram perut juga bisa muncul akibat strain Pirola. Gejalanya biasanya bisa diobati sendiri, tapi jika mengalami gejala yang lebih parah seperti sesak napas, maka harus segera menemui layanan medis.

CDC mengatakan vaksin Covid-19 terbaru akan meningkatkan perlindungan terhadap JN.1 serta varian lain yang beredar saat ini. Meskipun badan tersebut mengatakan bahwa mereka terus mengawasi cabang virus tersebut untuk melihat apakah ini akan menyebabkan lonjakan kasus lagi pada bulan Desember, beberapa dokter menekankan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk terlalu khawatir.

“Ada peristiwa-peristiwa yang mengubah keadaan yang telah kita lihat selama pandemi ini. Ini bukan salah satunya," kata John Moore, PhD, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Weill Cornell Medicine di New York City. (*)

Sumber : Republika | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.