
KEDIRI (Lenteratoday) - Tingkatkan Kompetensi Lembaga Pendidikan Non Formal, Pemkot Kediri Gelar Bimtek Literasi Digital di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan (Dindik), Senin (29/5/2023). Hal itu sebagai upaya memperluas akses informasi dan pemasaran, terutama bagi lembaga non-formal
Mengingat di era digitalisasi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi harus dimanfaatkan untuk kemajuan di semua bidang, termasuk bidang pendidikan non-formal. Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Digital Bagi Lembaga Pendidikan Non Formal, Senin (29/5/2023).
“Kita hadirkan pengelola pendidikan non-formal agar mereka melek IT, meningkatkan kemampuan mereka terkait pemasaran secara digital. Selanjutnya mereka bisa menunjukkan profil ataupun jasa untuk ditawarkan ke masyarakat secara online,” terang Kepala Dindik Kota Kediri Anang Kurniawan.
Dijelaskan Anang, pelatihan bagi lembaga pendidikan non-formal merupakan kegiatan rutin tiap tahun dari Dindik dengan mengangkat beragam tema sebagai fokus pelatihan. Tahun ini pemilihan tema literasi digital selaras dengan situasi saat ini yang serba digital.
“Kalau kita tidak melek digital dan mengetahui kapan kesempatan yang bagus, jelas kita akan ketinggalan dengan lembaga lain. Untuk itu para peserta kita berikan pelatihan tentang pemasaran online terkait strategi dan perencanaan pemasaran yang efektif,” tutur Anang.
Menggandeng praktisi IT, pelatihan diisi materi pembuatan akun, mengisi konten dan membuat produk menarik serta menawarkan produk melalui media sosial. Selain menjadi konten kreator, peserta diarahkan membuat platform digital di marketplace yang diakui pemerintah melalui pelatihan dari Bagian Pengadaan Barang/Jasa Kota Kediri.
“Lembaga pendidikan non-formal identik dengan kursus atau jasa pendidikan lain. Untuk itu mereka juga diarahkan untuk bisa membuka pasar online dan membuat e-katalog resmi sesuai rekomendasi pemerintah pusat dan daerah,” ujar Anang
“Jadi dari sisi penyelenggaraan mereka dapat pelatihan dari Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan di sisi kreativitas konten mereka mendapatkan pelatihan dari praktisi IT,” imbuhnya.
Pelatihan diikuti sejumlah lembaga kursus dan lembaga pelatihan non-formal yang ada di Kota Kediri, antara lain; Lembaga Kursus Pelatihan (LKP), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Forum HIPKI, Forum PKBM dan Forum TBM.
Anang berharap melalui pelatihan tersebut lembaga pendidikan non-formal bisa meningkatkan kompetensi serta menjadi mitra pendidikan formal.
Sementara itu, Riska Nur Mujadidah peserta dari salah satu Lembaga PKBM mengaku mendukung kegiatan tersebut sebagai upaya memajukan lembaga pendidikan non-formal melalui promosi online.
Diakui belum semua kegiatan pada lembaga pendidikan miliknya masuk dunia marketplace. Riska berharap setelah mengikuti pelatihan bisa berkontribusi memajukan lembaga miliknya dengan memperkenalkan visi misi lembaga ke masyarakat luas secara online. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi