20 April 2025

Get In Touch

Boarding School Ide Mas Dhito Direalisasikan, Tampung 130 Siswa

Bupati Hanindhito Himawan Pramana saat menandatangani MoU dengan PSF terkait pendirian boarding school di Kabupaten Kediri.
Bupati Hanindhito Himawan Pramana saat menandatangani MoU dengan PSF terkait pendirian boarding school di Kabupaten Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Keinginan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, bersama Putra Sampoerna Foundation (PSF) mendirikan boarding school direalisasikan. Wilayah Kecamatan Pare menjadi pilihan pembangunan sekolah berasrama tingkat SMA tersebut.

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Hanindhito Himawan Pramana dengan Senior Director PSF, Elan Merdy, Rabu (17/5/2023).

Sekolah berasrama tersebut gratis dan diprioritaskan bagi anak-anak kurang mampu di Kabupaten Kediri. Sekolah menempati bangunan SMA Dharma Wanita dengan daya tampung 130 orang siswa, baru dimulai proses belajar mengajar pada tahun ajaran baru 2023/2024.

"Sekarang kita sudah mulai memetakan dari 26 kecamatan, mana-mana anak-anak yang membutuhkan (untuk menjadi siswa sekolah boarding school)," kata Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu.

Pendirian boarding school itu merupakan tindak lanjut kunjungan Mas Dhito ke sekolah SMAN Bali Mandara pada 6 April 2023 lalu. Sekolah tersebut berdiri pada 2011 kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan PSF.

Adapun, boarding school yang didirikan di Kecamatan Pare sebagai bentuk kerjasama dengan PSF ini merupakan pertama kali di Kabupaten Kediri. Mas Dhito mengajak kerjasama dari seluruh jajaran di Pemkab Kediri demi kesuksesan pendirian sekolah unggulan ini.

"Ini bukan kerja Dinas Pendidikan (saja) ini kerja seluruh OPD. Semua OPD harus punya tanggung jawab dalam membangun sekolah unggulan yang akan kita kerjakan bersama Yayasan Putra Sampoerna," tuturnya

Head of Program Development PSF, Juliana mengaku setelah MoU tersebut pihaknya akan melakukan proses seleksi calon siswa dimana proses seleksi diakui akan berbeda dengan proses pada umumnya.

Proses seleksi, lanjut dia, dibagi dalam tiga tahap mulai dari seleksi dokumen, dilanjutkan kunjungan ke rumah calon siswa untuk validasi. Hal ini karena sasaran siswa yang akan sekolah di SMA berasrama itu merupakan anak-anak dari keluarga kurang mampu.

"Yang ketiga akan ada bootcamp yang mana ada serangkaian tes kembali dan yang lolos akan masuk menjadi siswa SMA berasrama angkatan 2023/2024," terang Juliana.

Untuk menjaring calon siswa itu, PSF akan bekerjasama dengan Pemkab Kediri untuk sosialisasi. Pihaknya juga akan membagikan formulir pendaftaran baik melalui kecamatan maupun kepala sekolah SMP.

"Kami akan memfasilitasi baik secara online maupun offline, jika memang ada calon siswa yang tidak mampu menggunakan google form bisa kami fasilitasi menggunakan dokumen-dokumen," ucapnya.

Juliana berharap pendirian sekolah itu dapat memunculkan siswa unggul yang berdaya saing. Setelah tiga tahun sekolah di SMA berasrama tersebut, diharapkan siswa mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.