
KEDIRI (Lenteratoday) - Sebanyak 10.000 pelaku usaha pemohonan bantuan modal (banmod) usaha Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) Kota Kediri 2023 telah disurvei dan terverifikasi. Dari jumlah tersebut tersebar; Kecamatan Mojoroto: 4.133 orang; Kecamatan Kota: 2.872 orang; dan Kecamatan Pesantren: 2.995 orang.
Proses survei dan verifikasi selesai dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri pada, 12 Mei 2023 lalu. Selanjut dari jumlah 10.000 pelaku usaha yang lolos, hanya 6.666 pelaku usaha yang bakal menerima bantuan dengan nominal Rp 2.400.000 per orang.
Penentuan 6.666 pelaku usaha calon penerima diurutkan dari dari skor tertinggi ke skor terendah berdasarkan jumlah skor. Apabila terdapat skor yang sama maka akan diurutkan berdasarkan durasi lama usaha yang sebenarnya dan waktu pendaftaran.
“Agar lebih jelasnya pendaftar bisa mengecek di bit.ly/BANTUANMODALUSAHA2023 dengan memasukkan nama untuk mengetahui apakah yang bersangkutan lolos tahap ini atau tidak,” jelas Wahyu Kusuma, Kepala Disperdagin Kota Kediri, Selasa (16/5/2023).
Disinggung kabar terkait data peserta yang lolos dari berbagai sumber yang tidak kredibel, Wahyu mengklarifikasi bahwa data banmod yang valid hanya dipublikasikan Disperdagin. “Jadi jika ada share data yang tidak jelas sumbernya, abaikan saja. Kalau butuh informasi silakan menghubungi contact center Disperdagin,” tegasnya.
Setelah mendapatkan data pendaftar yang terverifikasi, Wahyu menjelaskan masih terdapat beberapa tahapan sebelum dilakukan pencairan bantuan. Adapun jadwal sebagai berikut: validasi data survei 1-11 Juni 2023; pengumuman dan pembukaan rekening, 12 Juni- 14 Juli 2023
Selanjutnya penyerahan dan pencairan tahap I, 17 Juli-18 Agustus 2023; belanja dan pelaporan tahap I, 20 Juli-31 Agustus 2023; Monev tahap I, 1 September-31 Oktober 2023; pencairan tahap II, 6-17 November 2023; belanja dan pelaporan tahap II, 8-30 November 2023; Monev tahap II, 1 September- 31 Oktober 2023.
Dengan digulirkan bantuan ini, Disperdagin berharap pelaku usaha di Kota Kediri semakin terbantu, terutama saat perekonomian yang sempat surut akibat pandemi.
“Semoga ada percepatan pertumbuhan ekonomi, bisa membantu para pelaku UMKM termasuk membuka wirausaha baru, juga meningkatkan IKM yang sudah ada. Ini skala kecil jadi kita dorong mereka agar ada peningkatan dari sisi usaha,” tutupnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi