KEDIRI (Lenteratoday) - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menekankan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) terus mengedukasi masyarakat mandiri mengelola sampah yang dihasilkan. Pasalnya, semakin hari volume sampah yang dibuang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terus bertambah.
"Saya harap ada sistem edukasi kepada masyarakat agar bisa mengelola sampah sendiri. Kita harus ganti kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang menghasilkan sampah," tandas Wali Kota Abu Bakar saat halal bihalal bersama Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri di Hutan Kota Joyoboyo, Senin (8/5/2023).
Kegiatan tersebut diiikuti pendekar kebersihan Kota Kediri. Tampak hadir pula Plt Kepala DLHKP Anang Kurniawan, Sekretaris DLHKP Rony Yusianto, dan jajaran DLHKP Kota Kediri.
Selain itu, wali kota kembali menekankan agar semua pihak terus menjaga dan meningkatkan kebersihan Kota Kediri.Terutama tidak membuang sampah pada selokan. Sebab hal tersebut mengakibatkan tumpukan sampah dimana ketika turun hujan deras air tersumbat dan menyebabkan banjir.
Hal seperti itu harus terus dievaluasi. "Ke depan saya pesan ingatkan pedagang yang memasukkan kotoran ke dalam inlet. Kalau perlu kasih kertas peringatan. Kalau kita buang sesuatu di selokan itu membuat petaka akan terjadi banjir," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Wali Kota Abu Bakar menyatakan rasa terima kasih kepada pendekar kebersihan Kota Kediri telah membantu membangun peradaban baru di Kota Kediri.
“Taman-taman yang kita bangun telah dijaga kebersihan dan keindahannya. Tamu-tamu saya sering ngomong Kota Kediri ini kecil tapi bersih sekali," ujarnya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
