22 April 2025

Get In Touch

Target Selesain Akhir 2024, Progres MAJT di Magelang Capai 30 Persen

Gubernur Jateng Ganjar Prawono saat meninjau pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah.
Gubernur Jateng Ganjar Prawono saat meninjau pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah.

MAGELANG (Lenteratoday) – Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang kedua di Magelang, ditargetkan tuntas di tahun 2024. Dan, sejak dibangun pada akhir Januari lalu, progres pembangunannya kini telah mencapai 30 persen.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, usai menengok pembangunan MAJT kedua yang berdiri di Jalan Soekarno Hatta, Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (8/5/2023). Ganjar didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung, serta pejabat terkait lainnya.

“Alhamdulillah sudah 30 persen, jadi kami lihat (progresnya) bagus. Saya titipkan pada kontraktor dan tukang-tukang, jaga kualitas,” katanya.

Ganjar berpesan agar, kualitas bangunan harus benar-benar diperhatikan. Dengan demikian, harapannya tidak ada cerita negatif dan merugikan masyarakat yang memanfaatkan.

“Ini membangun rumah ibadah, jadi harapan kami betul-betul hasilnya bagus. Ya untuk bangunan, semuanya. Tapi untuk ini saya minta agar betul-betul bagus,” tegasnya.

“Saya tidak mau ada cerita-cerita negatif, kan banyak orang membangun rumah-rumah ibadah tapi ujung-ujungnya banyak cerita negative. Itu mesti kita jaga mulai sekarang,” imbuh Ganjar.

Ganjar mengatakan, nantinya akan ada sedikit perubahan desain masjid dua lantai tersebut. Yakni, pemanfaatan ruang di lantai satu bangunan yang dikhususkan bagi orangtua atau lansia.

“Ada masukan dari Pak Bupati Magelang, bagus menurut saya. Untuk yang orangtua, yang mungkin salatnya tidak harus di lantai atas, ada space yang disiapkan. Jadi perlu re-design sedikit saja agar space-space itu bisa dipakai,” ujarnya sambil menegaskan ketersediaan jalur untuk disabilitas.

Masjid Agung itu dibangun di atas lahan seluas lima hektare. Ganjar berharap, keberadaan Masjid Agung ini mampu menjadi simbol kerukunan antarumat beragama. Nantinya, MAJT diharapkan menjadi pusat moderasi beragama.

Musababnya, lanjut Ganjar, di Magelang terdapat beragam rumah peribadatan dari berbagai agama. Di antaranya rumah peribadatan agama Budha di kawasan Candi Borobudur, Kelenteng Liong Hok Bio (kelenteng tertua), dan bangunan ibadah yang dikenal sebagai Gereja Ayam.

“Nah itu yang menunjukkan bangunan-bangunan di mana agama apapun itu bisa hidup berdampingan di sini, sehingga semua akan berada pada posisi keseimbangan sosial dan saling menghargai dan menghormati,” ujarnya.

Ganjar menuturkan tidak mematok target penyelesaian MAJT tersebut. Selain agar fisiknya maksimal, sesuai rencana MAJT Magelang akan selesai tuntas pada 2024 mendatang.

“Nanti bertahap sampai tahun depan tuntasnya, karena ini memang agak cepat dikebut. Kalau kemarin tidak ada Covid-19 mungkin ya sudah bisa selesai, karena kemarin hampir semua anggaran infrastruktur termasuk pembangunan yang seperti ini, jalan jembatan, itu kami geser semuanya. Dan hari ini, kami coba menuntaskan dan kami atur lagi jadwalnya dan insyaallah tahun depan selesai. Tahun ini nanti sudah mulai kelihatan hasilnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, pembangunan MAJT di Magelang ini diinisiasi pada 2019. MAJT Magelang merupakan kolaborasi Pemprov Jateng, Pemkab Magelang dan Kemenag, masing-masing 3,2 hektare, 1,6 hektare, dan 0,13 hektare.

Pembangunan dianggarkan berdasarkan nilai kontrak sebesar Rp118 miliar. Luas bangunan 24.866 meter persegi, dengan kapasitas jemaah 5.000 orang dan terdiri dari dua lantai. (*)

Sumber : rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.