
MALANG (Lenteratoday) – Melalui Rapat Kerja (Raker) akhir tahun 2022, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Malang, berkomitmen untuk menyamakan persepsi dalam penyusunan program kerja (Proker) terstruktur di 2023.
“Sekarang saatnya untuk membicarakan apa yang menjadi program dan agenda-agenda KORMI ke depan. Juga bahwa dasar KORMI ini semakin jelas yaitu sesuai dengan agenda provinsi, jadi linier dengan agendanya kota,” ujar Ketua Umum KORMI Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko ditemui usai memberikan sambutan pada Raker KORMI Kota Malang, Senin (19/12/2022).
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Malang tersebut menyebutkan, saat ini KORMI Kota Malang telah memiliki 25 Induk Olahraga (Inorga). Sedangkan, sebanyak 40 Inorga telah dimiliki oleh KORMI Provinsi Jatim. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu fokusnya di 2023, yakni mengejar ketidaksamaan antara Inorga Kota dengan Inorga Provinsi.
“Kondisi 25 (di Malang) itu macam-macam. Artinya, di Kota Malang ada organisasi Inorga A katakanlah, bisa saja di provinsi belum ada. Di provinsi ada organisasi B gitu, di Malang belum ada. Kami masih menata itu. Bagaimana di provinsi juga linier dengan di Kota Malang,” jelasnya.
Sejalan dengan fokus KORMI, yaitu olahraga rekreasi masyarakat. Bung Edi juga menekankan bahwa Inorga dalam KORMI harus benar-benar tumbuh dari kegiatan olahraga yang menjadi hobi, di masyarakat Kota Malang. Menurutnya, inorga tanpa didasari dengan hobi, diibaratkan sebuah organisasi yang tidak mempunyai aktifitas di dalamnya.
“Kita harus mempunyai pandangan bahwa inorga ini harus betul-betul muncul dari bawah, dari keinginan masyarakat. Tidak bisa dibentuk-bentuk, karena ini sifatnya rekreasi, hobi. Beda dengan olahraga prestasi. Kalau hanya membentuk tanpa hobi, nanti seperti ada organisasi yang aktivitasnya nggak ada,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bung Edi juga menyampaikan salah satu contoh inorga KORMI Kota Malang. Yakni, inorga pelayang. Yang bermula pada hobi bermain layang-layang di masyarakat Kota Malang, kemudian dibentuk menjadi suatu induk organisasi olahraga.
“Contohnya inorga di bidang pelayang. Itu berawal dari hobi masyarakat di Malang ini. Tapi dia nggak ngerti apa organisasinya. Lah, inilah tugas kami untuk mengorganisir supaya dia juga linier dengan yang di nasional, maupun provinsi,” lanjutnya.
Terlepas dari penjelasannya terkait inorga. Bung Edi juga menginformasikan bahwa dalam raker akhir tahun ini. KORMI Provinsi Jawa Timur telah menunjuk Kota Malang sebagai tuan rumah gelaran Festival Olahraga Rekreasi Daerah (Forda), yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Mei 2023.
Namun, mengenai teknis persiapan hingga delegasi masih akan dipaparkan dalam raker yang sedang berlanjut saat ini. “Seperti apa teknisnya nanti beliau (perwakilan KORMI Prov Jatim) akan memberikan materi itu. Makanya ini kita minta kejelasan sebelum Gubernur benar-benar menetapkan Kota Malang secara legal menjadi tuan rumah,” tandasnya.
Senada dengan Ketua Umum KORMI Malang. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi menilai, Raker KORMI Kota Malang merupakan hal yang sangat strategis dalam menyamakan persepsi untuk melaksanakan proker besar, di tahun 2023.
Dalam hal ini, disebutkannya bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan berupaya dalam mendukung seluruh kegiatan KORMI Kota Malang. Terlebih, dengan diusulkannya Kota Malang sebagai tuan rumah pada ajang FORDA 2023 mendatang. (*)
Reporter: santi wahyu | Editor:widyawati