20 April 2025

Get In Touch

Monev Harga Sembako Pasca Kenaikan Harga BBM, Mas Dhito Terjunkan Satgas Pangan

Mas Dhito saat melakukan sidak di salah satu pasar trdisional di Kabupaten Kediri.
Mas Dhito saat melakukan sidak di salah satu pasar trdisional di Kabupaten Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Kenaikan harga beberapa komoditas pangan di Kabupaten Kediri pasca kenaikan harga BBM masih dalam batas normal. Penilaian itu diberikan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Kediri setelah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di lapangan, Kamis (8/9/2022).

Kegiatan pemantauan dimulai dengan mendatangi Pasar Pamenang, kemudian dilanjutkan ke Pasar Induk Pare yang menjadi lokasi kebanyakan pedagang mengambil barang dagangan.

Ketua Satgas Pangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyampaikan upaya yang dilakukan Satgas Pangan itu menindaklanjuti arahan Bupati Hanindhito Himawan Pramana untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat pasca-kenaikan BBM.

"Dengan situasi kenaikan BBM, kami mencoba melakukan pencegahan sedini mungkin terutama bagi oknum-oknum yang mungkin mencoba memanfaatkan momen ini untuk melakukan penimbunan ataupun menaikkan harga tanpa kontrol," katanya.

Satgas Pangan diakui Tutik akan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi sebanyak dua kali dalam satu pekan secara rutin. Pemkab Kediri melalui Satgas Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berupaya menjaga inflasi tidak tinggi pasca-kenaikan harga BBM.

"Dari pantauan harga memang sebelum kenaikan BBM rata-rata untuk semua komoditas stabil (tidak murah, tidak mahal) dengan kenaikan BBM kenaikan ada tapi tidak terlalu signifikan," urainya.

Tutik yang menjabat Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri itu mencontohkan, pantauan di Pasar Pamenang beras medium per kg dari Rp9000 jadi Rp9.500 dan Premium Rp10.000 -Rp10.500 jadi Rp11.000. Kenaikan harga itu terus dipantau supaya terkontrol.

Kemudian, untuk pantauan di Pasar Induk Pare harga relatif masih sama. Ditemui kenaikan terjadi di beberapa komoditas, seperti cabai besar, rawit maupun keriting. Besaran kenaikan pada kisaran Rp2.000 ribu sampai Rp10.000 untuk cabai keriting.

Begitu pula untuk bawang merah terdapat kenaikan per kg antara Rp1.000-Rp2000. Selain masalah harga, untuk stok cabai, kentang dan bawang merah yang dinilai rentan menimbulkan inflasi masih aman.

"Meskipun kemarin (stok barang) datang saat harga BBM naik, tapi kenaikan harga tidak signifikan, menurut kami kenaikan masih normal," bebernya.

Sebelumnya, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan ketika harga BBM naik selalu diikuti kenaikan harga kebutuhan pangan di pasaran. Pemkab Kediri melakukan langkah-langkah strategis mengatasi inflasi akibat dampak kenaikan BBM itu.

Pemerintah, menurut Mas Dhito mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 miliar baik dari anggaran pemerintah pusat maupun APBD Kabupaten Kediri. Dana itu akan diwujudkan dalam bentuk BLT BBM termasuk melakukan subsidi bagi truk atau kendaraan transportasi umum pengangkut kebutuhan bahan pokok. (adv)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.