24 April 2025

Get In Touch

Manten Tebu Simbol Bersatunya PT RMI dengan Stakeholder dan Buka Giling 2022

Prosesi Manten Tebu yang digelar PT RMI menandai dimulainya musim giling 2022
Prosesi Manten Tebu yang digelar PT RMI menandai dimulainya musim giling 2022

BLITAR (Lenteratoday) - Gelaran ritual manten tebu menjadi simbol bersatunya Pabrik Gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) dengan stakeholder, sekaligus menandai dimulainya musim giling tebu 2022 ini.

Factory Manager PT RMI, Heri Widarmanto, menyampaikan kalau gelaran ritual Manten Tebu sebagai simbol bersatunya dua pihak yang sebelumnya belum saling kenal, menjadi satu dalam ikatan saling memberi dan menerima.

"Seperti PT RMI dengan stakeholder, yaitu petani dan pihak terkait lainnya. Kita juga menginginkan adanya hubungan jangka penjang, bukan jangka pendek untuk keberlangsungan PT RMI kedepan," tutur Heri, Rabu (25/5/2022).

Mengenai target giling pada 2022 ini, Heri menjelaskan ada 1,1 juta ton tebu dengan rendemen 8,14 - 8,20 persen. Target ini sudah terukur, dengan adanya dukungan dari tim on farm dalam hal ini petani tebu dari 24 zona yang tersebar di Blitar, Kediri, dan Malang. "Di mana mayoritas 50 persen dari Blitar, 20 persen Malang dan 5 persen Kediri," jelasnya.

Sedangkan target output berupa produksi gula untuk 2022 sebanyak 90.000 ton, sedangkan 2021 lalu sekitar 67.000 ton gula pasir. Sehingga keberadaan PT RMI menjadi salah satu penyangga ketahanan pangan, berupa kebutuhan pokok gula nasional.

Apalagi, lanjut Heri, mengenai rendemen pada 2020 hanya 7,60 persen menduduki peringkat ke 3 di Jawa. Kemudian tahun 2021 rendemen meningkat jadi 8,12 persen, sehingga menjadi no 1 di Jawa. "Kondisi ini bisa dicapai karena 2 faktor yaitu kualitas tebu yang bagus, serta kedua efisiensi pabrik yang bagus," ungkapnya.

Untuk meningkatkan kualitas tebu dan menjamin ketersedian suplai tebu, PT RMI melakukan beberapa program diantaranya drone yakni memacu pemasakan tebu. "Selain itu juga ada program subsidi Rp 3,5 juta, untuk petani yang bersedia membuka lahan untuk menanam tebu yang nantinya akan dilanjutkan berbentuk kerja sama untuk mensuplai tebunya untuk PT RMI," beber Heri.

Prosesi Manten Tebu diawali dengan bertemunya tebu yang dibawa oleh mempelai perempuan, kemudian ditemukan dengan calon pengantin pria yang juga membawa tebu. Keduanya mengenakan pakaian pengantin adat Jawa lengkap dengan keris di pinggangnya, lalu diiringi pembawa kembang mayang keduanya dipertemukan dan diijabkan.

Setelah diijabkan, dilanjutkan dengan prosesi membasuh tebu dari pengantin perempuan dan pria. Selanjutnya, pasangan pengantin tadi sambil membawa tebu menuju mesin tempat penggilingan tebu. Kemudian menyerahkan tebu yang dibawanya kepada jajaran pemimpin PT RMI, untuk dilemparkan ke dalam mesin penggiling tebu sebagai tanda dimulainya musim giling 2022.

Sementara itu, ketika disinggung mengenai upaya yang disiapkan terkait dengan adanya kondisi jalan rusak menuju PT RMI, Heri mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti PUPR dari pemerintah daerah.

"Dengan adanya penunjukkan tim operasi, untuk terkait jalan jangka panjang ke depan agar bisa dilakukan peningkatan kelas jalan dari kelas 3 menjadi kelas 1. Sedangkan jangka pendek, bekerja sama dengan PUPR dan koperasi untuk melakukan perbaikan jalan dan disediakan anggaran khusus," pungkasnya. (*)

Reporter : Arief Sukaputra | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.