19 April 2025

Get In Touch

Covid-19 Melandai, Perekonomian Kota Kediri 2021 Naik 2,50 Persen Penyumbang PDRB Terbesar ke Lima di Jatim

Seiring melandainya kasus Covid-19, roda perekonomian di Kota Kediri kembali bergairah, pasar-pasar juga mulai ramai pembeli.
Seiring melandainya kasus Covid-19, roda perekonomian di Kota Kediri kembali bergairah, pasar-pasar juga mulai ramai pembeli.

KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri telah berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi 2021 dari tahun sebelumnya (2020) yang terkontraksi -6,25 persen. Data BPS Kota Kediri merilis data Pertumbuhan Ekonomi Kota Kediri 2021 mengalami kenaikan 2,50 persen, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga berlaku sebesar Rp141,47 Triliun.

Hal itu diungkap Kepala BPS Kota Kediri, Lilik Wibawati. Dikatakannya, hal ini menggambarkan perekonomian di Kota Kediri sudah mulai menggeliat mengalami pertumbuhan. Dan, diungkapkan, Kota Kediri tetap menjadi penyumbang terbesar kelima terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Timur. “Kota Kediri turut berkontribusi sebesar 5,76 persen terhadap PDRB dengan besaran nominal yakni Rp 2.454,50 triliun,” kata Lilik.

Ditambahkan, pertumbuhan terjadi pada hampir semua sektor usaha, seperti: perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 9,81 persen. Selanjutnya transportasi dan pergudangan tumbuh 6,21 persen serta pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang tumbuh 6,07 persen persen. Bidang Informasi dan Komunikasi naik sebesar 5,75 persen serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial meningkat 5,53 persen.

Lilik menilai pertumbuh ekonomi yang dialami Kota Kediri terjadi lantaran kebijakan yang diambil Pemkot Kediri sangat tepat dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. “Alhamdulillah saat ini kasus Covid-19 di Kota Kediri mengalami penurunan, sehingga kebijakan terkait PPKM mengalami pelonggaran. Kegiatan masyarakat yang dapat menghidupkan roda perekonomian berjalan  baik,” terangnya.

Di samping mengalami kenaikan pada beberapa lapangan usaha, terdapat dua bidang usaha yang mengalami penurunan, antara lain: jasa pendidikan yang terkontraksi -1,31 persen dan pertambangan dan penggalian turun sebesar -1,06 persen.

Lilik juga berterima kasih kepada Pemkot Kediri yang selalu bersinergi dalam mengendalikan inflansi melalui TPID. Lewat kebijakan kebijakan Walikota Abdullah Abu Bakar terus mendorong dan memfasilitasi para pelaku usaha agar dapat pulih setelah stagnan akibat situasi pandemi.

“Kita harus support UMKM, maupun sektor perdagangan lainn. Karena memang sektor perdagangan tumbuhn cukup tinggi dan berkontribusi cukup banyak untuk Kota Kediri. Akan tetapi tetap jangan kesampingkan protokol kesehatan,” ujar Lilik.

Dirinya berharap pandemi Covid-19 di Kota Kediri segera melandai agar aktivitas perekonomian Kota Kediri meningkat secara konsisten. “Semoga pandemi ini segera berlalu. Dengan pandemi yang cepat berlalu dan virus ini melandai maka dapat meningkatkan perekonomian di Kota Kediri. Karena kegiatan di perekonomian akan menggeliat lagi,” tutupnya.

Di lain kesempatan, Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, mengungkap Pemkot Kediri terus mengembangkan UMKM dan sektor perdagangan lain. Karena, menurut Chevy, pertumbuhan ekonomi Kota Kediri sangat dipengaruhi industri pengolahan tembakau. “Kita harus memberi support pada UMKM dan sektor perdagangan lainnya sampai bisa recovery pasca pandemi, karena akan memulihkan pertumbuhan ekonomi Kota Kediri,” ungkap Chevy.

Tahun 2022, Pemkot Kediri telah melakukan beberapa upaya memulihkan kondisi pertumbuhan ekonomi, seperti: penciptaan 3.000 wirausaha baru, UMKM naik kelas (UMKM yang mendapat bantuan Pemkot Kediri dari sisi pemasaran dan peningkatan omzet), serta pengendalian inflasi.

“Kalau inflasi terkendali maka iklim ekonomi bagus dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Semoga pertumbuhan ekonomi Kota Kediri kembali normal seperti sebelum pandemi yakni antara 5-6 persen,” pungkasnya.

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.