
MALANG (Lenteratoday) - Selalu memberikan usaha dan kemampuan terbaik demi meraih prestasi tertinggi, itulah yang dilakukan oleh Zeriflita Aura Rinjani, mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia berhasil meraih emas pertama bagi UMM di Pomprov Jatim 2022 di cabang olahraga (cabor) Panjat Tebing, kategori Lead Putri.
Orin, begitu ia akrab dipanggil, bercerita bahwa ia tidak menyangka bisa meraih emas. Terlebih ia menjadi atlet pertama Kampus Putih yang sukses membukukan emas. Dalam persiapannya, latihan ekstra secara rutin terus ia lakukan. Baik itu latihan di papan wall maupun penguatan fisik. Usai latihan, ia juga tidak lupa untuk melakukan relaksasi guna merilekskan otot dan emosi.
"Mengingat latihan dilakukan 4-5 kali dalam seminggu, metode relaksasi yang biasa saya gunakan antara lain berenang dan PNF (Proprioceptive Neuromuscular Facilitation). Kadang saya juga melakukan kontraksi-relaksasi sebagai salah satu bentuk latihan kelentukan dengan peregangan," jelas Orin Jumat (1/4/2022).
Orin kembali bercerita bahwa ia sudah dikenalkan olahraga panjat tebing sejak Sekolah Dasar (SD). Tidak heran, karena kedua orang tuanya merupakan atlet panjat tebing. Bahkan ayahnya adalah alumni UMM yang juga menekuni panjat tebing sejak muda.
Meski begitu, ia mulai serius berlatih panjat tebing sejak menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat itu ia melihat ada kerabat satu keluarga yang sukses mendapatkan beragam juara panjat tebing.
“Sejak saat itulah saya mati-matian berlatih untuk meraih juara. Apalagi ada ayah dan ibu yang juga mantan atlet panjat tebing. Alhamdulillah berbuah manis dengan sederet piala yang saya dapat. Sebelum Pomprov ini, saya juga sempat meraih juara nasional di Riau sebagai perwakilan dari UMM,” tuturnya.
Mahasiswa asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini kembali menjelaskan bahwa ada kendala yang sempat dialami selama persiapan dan perlombaan. Salah satunya yakni cedera bahu ringan yang sempat ia derita. Tetapi ia bersyukur cederanya bisa cepat pulih dan fit kembali.
"Cuaca juga mungkin jadi kendala, ya. Seringnya turun hujan dan lokasi papan UMM yang di luar membuat saya cukup kesulitan untuk berlatih. Namun alhamdulillah bisa berlatih di tempat lain dengan dukungan penuh kampus," ujarnya.
Mahasiswi kelahiran Riau ini berharap dengan adanya prestasi medali emas Pomprov ini bisa memberikan kebanggan tersendiri bagi orang tua. Ia juga sudah mulai menata jadwalnya sehingga latihan dan urusan perkuliahan bisa seimbang.
"Tentu saya tidak akan berhenti sampai di sini saja. Ada target-target yang sudah saya tentukan dan semoga bisa kesampaian,” pungkasnya. (*)
Reporter : Reka Kajaksana | Editor : Lutfiyu Handi