
LAMONGAN (Lenteratoday) - Petualangan Persela Lamongan di Liga 1 Indonesia sipastikan akan berakhir dan terdegradasi ke Liga 2 pada musim depan. Nasip Persela yang terdepak ke kasta dua ini dipastikan setelah Barito Putera memperoleh kemenangan 2-0 atas Persik Kediri pada Sabtu (19/3/2022) kemarin.
Dengan demikian, Persela yang saat ini berada di urutan ke-17 dengan koleksi 21 poin dipastikan tidak akan bisa keluar dari zona merah. Meskipun, Persela baru akan bermain melawan Bhayangkara FC pada hari ini, Minggu (20/3/2022).
Pasalnya, Barito yang berada di urutan ke-16 alias posisi aman terakhir kini sudah mengumpulkan 32 poin, sedangkan Persela hanya punya tiga pertandingan sisa musim ini. Meskipun dalam tiga pertandingan Persela menang, namun tetap tidak bisa mengejar poin Barito.
Dikutip dari Antara, terdegradasinya Laskar Joko Tingkir musim ini mengakhiri perjalanan tim kebanggaan masyarakat Lamongan tersebut yang menghabiskan 18 tahun terakhir berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Kepastian terdegradasinya Persela di tangan Barito cukup ironis, mengingat klub asal Banjarmasin itu adalah salah satu tim yang posisinya digantikan oleh Persela saat meraih promosi pada 2003 silam.
Kala itu Persela meraih tiket promosi pada 2003 bersama Persebaya Surabaya dan PSMS Medan, menggantikan Barito, Arema Malang, Perseden Denpasar, Petrokimia Gresik dan PSDS Deli Serdang.
Dalam kurun waktu 18 tahun berlaga di kasta tertinggi Liga Indonesia, pencapaian terbaik Persela terjadi pada musim 2011/2012 dengan menduduki peringkat empat klasemen akhir Liga Super Indonesia.
Di akhir musim 2011/2012, Persela mampu mengamankan total 56 poin dari 34 pertandingan, di bawah Sriwijaya FC yang keluar sebagai juara, serta Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena.
Kala itu Persela Lamongan ditangani oleh pelatih asal Republik Ceko, Miroslav Janu, dan memiliki penyerang tajam asal Argentina Mario Costas yang mampu mencetak 22 gol dalam semusim.
Terpuruknya Persela ini tentu membuat warga Lamongan sangat kecewa. Kekecewaan itu pun diluapkan dalam berbagai media sosial. "Semua tinggal kenangan," komentar Yusuf dalam salah satu postingan di FB. Komentar tak kalah pedas juga dilontarkan KangSutedja, "Alhamdulillah kalah terus, mg2 pmaine pindah main bulu tangkis".
"Sing isok tak banggakno pas jandon karo konco2 nang perantauan wes gk ono mane. Mbien isok ngomong bangga karo Lamongan kota cilik tp isok duwe persela seng promosi gtw degradasi...saiki tinggal kenangan.. wes gk ono seng isok dibangakno lek crito nk konco2..." komen Adi Wp. (*)
Reporter : Lutfiyu Handi/antara
Editor : Lutfiyu Handi