20 April 2025

Get In Touch

Ketua DPR RI Beri Bantuan Alat Produksi Tempe, Walikota Surabaya Siap Dampingi Pemasaran

Paling kiri, Puti Guntur Soekarno, anggota DPR RI dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi, saat penyerahan bantuan alat produksi tempe di Kampong Tempe Sukomanunggal Surabaya, Jumat (11/3/2022).
Paling kiri, Puti Guntur Soekarno, anggota DPR RI dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi, saat penyerahan bantuan alat produksi tempe di Kampong Tempe Sukomanunggal Surabaya, Jumat (11/3/2022).

SURABAYA (Lenteratoday) – Melonjaknya harga kedelai membuat para perajin tempe di Kampung Tempe Sukomanunggal Surabaya tampak bahagia mendapatkan bantuan alat produksi dari Ketua DPRI RI Puan Maharani, Jumat (11/3/2022). Bantuan berupa 15 tungku, 5 alat pemecah kacang, dan beras itu diserahkan oleh Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno bersama Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.

“Alhamdulillah, saya didampingi Pak Walikota bisa hadir di sini untuk memberikan bantuan. Ini ada 15 tungku dan alat pemecah kacang serta beras. Tentunya mereka sangat membutuhkan ini untuk bisa meningkatkan hasil produksi tempenya,” kata Puti.

Seusai menyerahkan bantuan itu, Puti Guntur Soekarno mengatakan bahwa pada saat reses kali ini, ia datang langsung ke Kampung Tempe di Sukomanunggal untuk meneruskan kunjungan Ketua DPR RI beberapa waktu lalu. Kedatangannya kali ini untuk memberikan bantuan alat kepada perajin tempe sebagai tindaklanjut dari kunjungan Puan Maharani sebelumnya.

Setelah produksi meningkat dengan adanya bantuan tersebut, Puti berharap Pemkot Surabaya terus melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM yang ada di Kota Surabaya, khususnya para perajin tempe di  Sukomanungal. Tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitas tempe.

Sementara itu, Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih banyak kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dan juga Puti Guntur Soekarno yang telah memberikan bantuan alat produksi ini kepada warga Surabaya. Makanya, tugas Pemkot Surabaya ke depannya adalah terus memberikan pendampingan dan memastikan pemasaran tempe mereka itu.

“Jadi, pemerintah itu tidak boleh hanya melatih dan memberikan bantuan alat saja, tapi tidak memikirkan pemasarannya. Maka tugas saya hari ini adalah bagaimana memasarkan produk mereka, sehingga ini bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Surabaya,” sambung Eri.

Eri menambahkan, pemkot akan terus mendorong warga Surabaya untuk menjadi enterprenur yang dapat sehingga menarik tenaga kerja  dari usahanya tersebut. “Nah, Tugas pemerintah menjadi fasilitatornya,” ucap Eri.

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya bertugas untuk memastikan bahwa tempe yang dibutuhkan di Surabaya harus berasal dari kampung tempe ini. Bahkan jika kebutuhanya tumbuh pesat, Pemkot Surabaya akan membentuk kampung-kampung tempe lainya. “Saya ingin menghidupkan itu dan memastikan ekonomi kerakyatan itu berjalan di Surabaya. Bahkan, saya sudah mencanangkan Maret bulan Padat Karya untuk merealisasikan itu,” tegasnya.

Selain itu, produksi tempe dari Kampung Tempe Sukomanunggal itu akan dimasukkan ke dalam aplikasi e-Peken yang transaksinya sudah tembus Rp 5 miliar dalam sebulan. Bahkan, ia masih menargetkan traksaksi di e-Peken itu bisa tembus Rp 10-17 miliar ke depannya.

“Oleh karena itu, kita harus bersama-sama dan bergotong-royong serta harus kekeluargaan untuk bisa mewujudkan itu. Tanpa gotong-royong dan kalau kita merasa hebat dan sempurna, hal itu tidak akan bisa terwujud,” imbuhnya.

Eri juga memastikan bahwa berbagai program yang telah ia lakukan itu sudah diatur dan sesuai dengan Surat Edaran (SE) Mendagri bahwa APBD sebesar 40% harus digunakan untuk UMKM. Ke depanya ia akan siap selalu fokus membantu UMKM yang berada di Surabaya.

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.