PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional, diperingati setiap tanggal 8 Maret. Momen ini digunakan untuk memperingati pencapaian dan prestasi perempuan tanpa memandang etnis, budaya, politik, ekonomi hingga linguistik.
Menyampaikan pandangannya terkait momen ini, Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati, mengatakan konsep pandangan terhadap perempuan jangan hanya berpatokan pada standar kecantikan ataupun fisik saja.
"Jadi pandangan terhadap perempuan dan menilai standar perempuan atas dasar kecantikan atau fisik harus dirubah, karena kenyataannya banyak wanita yang berprestasi," papar Susi, Selasa (8/3/2022).
Sementara itu, Susi mengatakan, setiap perempuan punya kelebihan dan keunikan masing-masing. Jadi sangat tidak adil jika menggunakan standar tertentu dalam menilai perempuan. Sebagai contoh, dalam ajang pemilihan kontes kecantikan, kecantikan disini berarti universal, bukan cantik secara fisik atau tampilan, melainkan 'inner beauty' seperti kecerdasan, prestasi, karakter, dan sebagainya.
Ia melanjutkan, cantik itu tidak hanya sebatas fisik, namun kecantikan bukan fisik yang berupa intelektualitas, pengembangan diri yang baik, memiliki keterampilan, dan banyak hal yang bisa menjadikan seorang wanita cantik bukan secara fisik.
"Karena itu sebagai seorang perempuan, saya mendorong para perempuan agar mau mengembangkan diri, memiliki keahlian, meningkatkan kecerdasan, bahkan jika bisa berprestasi, agar bisa menjadi insan yang berguna dan mandiri," ungkapnya.
Selain itu, Susi menambahkan, perempuan juga memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan generasi selanjutnya yang memiliki karakter yang baik dan berguna bagi sesama, bangsa dan negara.
Melalui perempuanlah, lahir generasi yang akan meneruskan perjuangan selanjutnya. Karena itu penting bagi perempuan untuk menjadi cerdas dan memiliki wawasan luas. Ini akan bermanfaat bagi perempuan dalam kaitannya untuk mendidik dan membesarkan anak. Dengan demikian, anak bisa tumbuh dengan sehat, cerdas dan mempunyai akhlak yang baik. Sehingga kelak anak tumbuh dan menjadi insan yang memiliki kompetensi dan keahlian, yang akan berguna bagi pembangunan negara dan persaingan dengan dunia luar, namun tetap memiliki karakter dan sikap yang baik.
"Tentunya kita juga berharap kedepannya tidak ada lagi kekerasan ataupun pelecehan terhadap perempuan, karena itu mari lindungi diri kita dengan bekal ilmu dan pengetahuan," pungkasnya.
Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
.jpg)
