20 April 2025

Get In Touch

UMM Buka Lebar Kesempatan Belajar Hingga ke Tingkat Internasional

Nisrina saat berada di Hagia Sophia, Turki. Ia mengikuti program beasiswa Hüdayi Vakfı Eğitim ve Kültür Projesike untuk berkuliah di Aziz Mahmut Hüdayi, Kota Istanbul, Turki Ist)
Nisrina saat berada di Hagia Sophia, Turki. Ia mengikuti program beasiswa Hüdayi Vakfı Eğitim ve Kültür Projesike untuk berkuliah di Aziz Mahmut Hüdayi, Kota Istanbul, Turki Ist)

MALANG, (Lenteratoday) -Dalam mengembangkan skill dan ilmu pengetahuan perlu adanya pengalaman langsung, baik itu dalam skala nasional maupun internasional.

Hal itu dirasakan oleh Nisrina Nur Husna, mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Nisrina Nur Husna berkesempatan merasakan belajar di luar Negeri melalui beasiswa Hüdayi Vakfı Eğitim ve Kültür Projesike untuk benimba ilmu di Aziz Mahmut Hüdayi, Kota İstanbul, Turki. Selama delapan bulan, tepatnya sejak bulan April hingga awal tahun ini.

Nisrina, panggilan akrabnya, sama sekali tidak menduga bisa lolos program beasiswa tersebut dan terbang ke Turki. Saat awal kedatangan, ia harus melewati masa karantina selama sepuluh hari sebelum bisa masuk di kelas untuk mendalami ilmu di Program Studi (Prodi) Islamic Science.

Salah satu kendala utama yang ia rasakan tidak lain adalah adaptasi bahasa. Mengingat mayoritas orang Turki tidak bisa menggunakan bahasa Inggris. Pembelajaran yang ia ikuti juga menggunakan bahasa Turki, jadi mau tidak mau ia harus mempelajarinya sehingga dapat memahami dengan baik.

"Beruntung, saya dan kawan-kawan lainnya dibantu belajar bahasa Turki oleh masyarakat setempat. Mereka juga ramah dan suka bertukar senyum. Oh iya, ada juga mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang turut mengajari bahasa Turki," ujarnya.

Selain bahasa, menurutnya adaptasi cuaca dan makanan menjadi kendala tersendiri. Kondisi iklim subtropis dengan lima cuaca sempat mempengaruhi kesehatan tubuhnya, terutama ketika musim gugur dan musim dingin yang tidak pernah ia rasakan di Indonesia. Sedangkan makanan, sampai sekarang ia masih belum terbiasa dengan selera masakah khas Turki.

Mahasiswa asal Depok ini menceritakan, selama menjalankan program beasiswa di Turki, UMM dinilai banyak membantu terutama dalam aspek bidang akademik. Bahkan Prodi IKS memberikan kemudahan perkuliahan secara online dengan penyesuaian tugas dan waktu Turki. Sederet dosen juga senantiasa mendukung penuh para mahasiswa yang menerima mahasiswa.

"Alhamdulillah, Prodi IKS Kampus Putih memberikan kemudahan perkuliahan sehingga saya tidak kesulitan melanjutkan kuliah di UMM tanpa harus memikirkan cuti," ucapnya.

Anak keempat dari empat bersaudara ini juga mengungkapkan bahwa Masjid Hagia Sophia menjadi tempat favoritnya selama di Turki. Menurutnya, masjid Hagia Sophia memancarkan suasana historis yang kuat dan hal tersebut yang menurutnya istimewa.

Ia juga sesekali mengunjungi taman kota untuk sekedar bersantai atau membaca buku.ditemani dengan gemericik air dan burung-burung yang tak jarang menghampiri Nisrina.

Nisrina berharap ilmu yang ia dapatkan selama di Turki bisa menjadi berkah untuk diri sendiri maupun orang lain. Membuka pintu yang dulunya tidak bisa digapai serta mendapatkan peluang untuk bisa mengajar di salah satu instansi pendidikan sehingga ilmu yang ia dapatkan bisa bermanfaat.

"Saya ingin sekali mengajarkan ilmu dan pengalaman yang saya dapat di Turki kemarin. Memberikan pemahaman bahwa tak ada mimpi yang terlalu besar jika kita senantiasa berusaha," ungkapnya (*)

Reporter: Reka Kajaksana|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.