JAKARTA (Lenteratoday) - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI membahas tentang hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Sudan Selatan Pasca Merdeka, di Gedung Kompleks DPR RI, Senayan, Senin (14/2/2022).
Menlu Retno menjelaskan keadaan Sudan Selatan saat ini sudah kondusif dan aman untuk melakukan diplomatic. Sudan Selatan sekarang sangat maju perkembangannya, terutama terus meningkatnya perekonomian hingga mencapai 9,5 % pada tahun 2019/2020.
Sudan Selatan pun sekarang kaya akan sumber daya yang dihasilkan seperti penghasil cadangan minyak terbesar ke-3 di Afrika. Indonesia mencoba melakukan kerja sama Sudan Selatan di sektor migas melalui kerjasama Pertamina proyek Oil For Insfrastructure di pertengahan tahun 2021. Selain itu, masih banyak kelebihan membangun hubungan diplomatik Indonesia-Sudan Selatan seperti Postur, yang merupakan hubungan diplomasi Indonesia di kawasan Afrika, dukungan pemilihan di organisasi internasional, peran misi perdamaian, dan pelayanan kepada warga negara Indonesia.
Anggota Komisi I Fraksi Golkar Nurul Arifin mengungkapkan, setelah mendengarkan penjelasan dari Menlu, bahwa Sudan Selatam meraih kemerdekaan dari referendum, kerja sama tidak hanya di sektor migas, tetapi bisa lewat sumber daya yang lain yang ada di Sudan, serta kerja sama hubungan diplomatik dengan Indonesia. Komisi I DPR pun mengungkapkan, berbagai fraksi mendukung usulan pemerintah menjalin hubungan diplomatik dengan Sudan Selatan.
Reporter : Ashar | Editor : Endang Pergiwati
.jpg)
.jpg)
