22 April 2025

Get In Touch

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Paparkan Langkah Strategis Atasi Banjir

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, usai menguraikan langkah strategis untuk mengatasi banjir, Rabu (19/01/2022).
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, usai menguraikan langkah strategis untuk mengatasi banjir, Rabu (19/01/2022).

SURABAYA (Lenteratoday) - Banjir kerap menjadi ancaman setiap tahun ketika datangnya musim hujan. Banyak faktor terjadinya banjir di antaranya intensitas curah hujan yang tinggi dan sistem drainase yang memerlukan perbaikan. Menanggapi masalah ini, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti, menyampaikan pola penanganan yang efektif.

“Ketika memasuki musim hujan, banjir menjadi agenda tahunan yang melanda beberapa daerah, khususnya Surabaya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya sampai turun langsung di lapangan. Namun untuk mengatasi banjir semestinya tidak hanya saat datangnya musim hujan, sehingga saat datangnya musim hujan kita tinggal memantau dan monitoring perkembangannya,” jawab Reni, Rabu (19/01/22).

Ketika curah hujan tinggi, banjir tidak bisa dielakkan. Ketinggian banjir bervariasi kisaran 30-60 cm, sehingga tak sedikit jalan yang mengalami kemacetan akibat banjir.

“Prinsip penanganan banjir menjadi salah satu prioritas Pemkot yang tercantum di dalam visi misi Surabaya dan itu menjadi program pengendalian banjir setiap tahun. Surabaya berada di posisi bawah permukaan laut, sehingga ketika terjadi curah hujan  yang tinggi dan air pasang, maka kondisinya akan terjadi banjir (genangan) dan membuat aktivitas masyarakat terkendala,” ujar Reni dengan lugas.

Upaya serius yang dilakukan Pemkot Surabaya terus didorong oleh DPRD, di antaranya adalah optimalisasi rumah pompa, normalisasi saluran, sinergitas menjaga aliran air, selokan, dan sungai. Hal demikian diperlukan langkah-langkah yang strategis dan konkrit yang dilakukan bersama-sama Pemkot Surabaya, DPRD, dan masyarakat.

“Maka dibutuhkan ketepatan dan kecepatan dalam mengantisipasi dan menangani (banjir) itu,  jadi Pemkot dan teman-teman di dinas terkait harus mengetahui ketika curah hujan tinggi, peluang terjadinya banjir di daerah mana dan kondisi air pasang seperti apa harus dipetakan secara jelas,” papar Reni terkait langkah jangka pendek.

Perihal jangka panjang, Reni menjelaskan, saluran-saluran air yang ada di Kota Surabaya harus terkoneksi dengan baik. Hal ini mengacu pada kajian para ahli yang sudah ada, terkait sistem drainase di Kota Surabaya.

Harapannya, manusia dan teknologi bisa saling mutualisme (bekerja sama) untuk menyelesaikan persoalan yang ada terkait normalisasi dan menjaga saluran. “Mengatasi banjir tidak saat musim hujan saja, melainkan harus diupayakan sedini mungkin. Jadi ketika hujan tiba, nantinya tinggal monitoring dan mengontrol yang sudah berjalan,” ujarnya kembali mengingatkan.  

Reporter : Ryan Rizky

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.