
Surabaya – ProvinsiJawa Timur akhirnya mendapatkan tambahan jatah pupuk bersubsidi dari KementerianPertanian (Kementan). Dengan tambahan yang mencapai 918.233 ton ini, makadiperkirakan stok pupuk bersubsidi di Jatim akan mampu bertahan hingga bulanSeptember – Oktober mendatang.
Anggota Komisi B DPRD Jatim Subianto mengatakan penambahanyang diberikan Kementan itu setelah rombongan Komisi B mendatangi Kementanbeberapa hari lalu serta dari desakan para petani di Jatim. Politisi dariPartai Demokrat ini menandaskan bahwa alokasi pupuk bersubsidi pada 2020 dari pusatmengalokasikan sekitar 1.349.594 ton
Subianto menjelaskan bahwa pada 2019 jumlah pupuk subsidiuntuk Jatim 2.786.284 ton. Namun Kementan mengeluarkan kebijakan untukmengurangi pupuk bersubsidi. Dari pengurangan itu, Jatim hanya mendapatkan 1.349.594ton pada 2020. Kemudian ada penambahan 918.233 ton menjadi 2.267.827 ton.
“Kita ingin berjuang minimal dikembalikan seperti 2019, ada kekurangan518.457 ton. Kalau Bu Gub (gubernur) mintanya 4,9 juta ton, tapi kalau kita 2,7 ton sudah cukup,” tandasnya.
Untuk meminta kekurangan 518.457 ton supaya ketersediakanpupuk bersubsidi bisa mencapai akhir tahun, maka Subianto menandaskan Komisi Bakan kembali mendatangi Kementan. “Besokkita kesana, di Indoensa ada cadangan 10 persen dan dari itu yang 500 ribu bisadimasukkan ke Jatim,” tandas politisi asal Kediri ini.
Sedangkan untuk distribusi di Jatim nanti, pihaknya memintaDinas Perkebunan untuk mendistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jikadi daerah perkebunan maka pupuk yang dibutuhkan adalah Ponska dan ZA. Maka jenisinilah yang diperbanyak untuk kawasan perkebunan di daerah pegunungan.Sedangkan untuk daerah sawah atau penghasil padi layaknya diberikan pupuk jenisUrea. (ufi)