LAMONGAN (Lenteratoday) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan tengah mewaspadai gelombang penyakit Demam berdarah Dengue (DBD) seiring memasuki puncak musim hujan.
Untuk itu, warga Lamongan diimbau agar tetap menjaga kekebalan tubuh atau imunitas agar terhindar dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
"Karakteristik DBD notabene sama dengan Covid-19 yakni menyerang kekebalan tubuh. jadi harus waspada," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan, dr. Indra Tsani, Rabu (15/11/2021).
Diuraikan dr. Indra, tahun ini penderita DBD diketahui menurun dari angka tahun lalu yang menginjak 180 kasus dengan kebanyakan menyerang anak-anak.
“Meski ada beberapa perbedaan dengan Covid-19. Tapi DBD dan Covid-19 sama-sama mudah menginfeksi. Jadi saya minta masyarakat untuk tetap menjaga kekebalan tubuh (imunitas),” urainya.
Namun, memasuki bulan November 2021 kasus DBD mengalami penambahan jumlah yang cukup signifikan. Artinya, kata dr. Indra, semakin intensitas hujan tinggi semakin besar kemungkinan warga terserang DBD.
"Setidaknya ada 47 kasus di bulan November. Ini bisa disebabkan intensitas hujan dan diiringi perilaku warga yang abai 3 M (menguras, mengubur barang bekas dan menutup),” katanya.
Lebih lanjut, Dinkes Lamongan melalui puskesmas terdekat juga membentuk dan memberikan pelatihan bagi kader Jumantik (juru pemantau jentik) yang terdiri dari ibu-ibu beragam pekerjaan.
“Adanya kader Jumantik ini, kami berharap di setiap masing-masing rumah warga akan ada pemantau jentik. Kemudian fogging, meski bukan cara terbaik untuk memberantas DBD. Serta tetap menjaga kekebalan tubuh dengan makan makanan bergizi, vitamin, buah-buahan dan istirahat yang cukup,” tuturnya saat mengimbau agar mewaspadai DBD di puncak musim hujan. (*)
Reporter : Adyad Ammy I
Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)
