23 April 2025

Get In Touch

Selain Sektor Ekonomi, Jatim Ingin Kerjasama Pendidikan dan Kesehatan dengan Jepang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengantarkan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (25/10/2021) malam. (Lutfiyu Handi)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengantarkan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (25/10/2021) malam. (Lutfiyu Handi)

SURABAYA  (Lenteratoday) – Kunjungan kehormatan duta besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, ke Jawa Timur dimanfaatkan Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk meningkatkan hubungan Jatim dengan Jepang. Peningkatan hubungan ini khususnya di bidang ekonomi yang selama ini sudah terjalin dan dikembangkan pada sektor pendidikan serta kesehatan.

"Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jepang cukup lama, termasuk Jawa Timur. Kalau untuk tujuan ekspor Jepang ini adalah tujuan ekspor terbesar kedua setelah Amerika. dan investasi di industri Indonesia termasuk di Jawa Timur tetap bisa bertumbuh di Januari 2021,” kata Gubernur Khofifah setelah pertemuan dengan Kanasugi di Gedung Negara Grahadi, Senin (25/10/2021) malam.

Khofifah juga menyampaikan bahwa hubungan ekonomi Jepang dengan Jatim ini bisa dilihat dari nilai investasi Jepang yang cukup besar di Jatim. Bahkan, lanjut Khofifah, Kanasugi juga berharap pengusaha asal Jepang supaya berinvestasi di Jatim untuk membangun komunikasi yang baik.

“Saya menyampaikan bahwa secara khusus ada dua perusahaan yang 100% investornya dari Jepang, itu yang saya datangi, satu JAI, dua SAI. Dan itu kita support untuk karyawannya vaksin dari Pemprov dan ini yang menurut catatan dari kementerian perindustrian (laporan kondisi perusahaan) sangat disiplin,” lanjut Khofifah.

Sedangkan untuk vaksinasi di perusahaan, Gubernur mengaku berkoordinasi dengan SPSI dan serikat buruh yang lain. Kemudian mereka menentukan bahwa di antara perusahaan yang layak untuk mendapatkan vaksinasi adalah JAI dan SAI. “Dan saya datang pada saat proses vaksinasi itu, saya tadi juga menyampaikan terima kasih atas perhatian pada perusahaan-perusahaan yang owner-nya adalah investor dari Jepang,” imbuhnya.

Dalam pertemuan itu, Khofifah juga mengharapkan adanya kerjasama bidang pendidikan antara Jawa Timur dengan Jepang kembali dilakukan. Sebelumnya, kerjasama ini terhenti pada tahun 2019 lalu karena pada 2020 dan 2021 terjadi pandemi Covid-19.

“Jadi 2022 saya mohon untuk bisa melanjutkan ke student exchange antara Jawa Timur dan Jepang,” katanya.

Secara khusus, Gubernur yang juga mantan Menteri Sosial ini secara khusus meminta pada Kanasugi akan adanya kerjasama lebih intensif dengan rumah sakit dr Soetomo. Sejauh ini, Jepang sudah melakukan kerjasama cukup intensif dengan ITS maupun dengan Unair.

“tetapi yang saya inginkan dengan Soetomo karena teknologi kedokteran Jepang itu sangat advance di bidang tertentu terutama syaraf. Dan Seotomo ini referensi bagi rumah sakit di Indonesia bagian timur. Jadi memang menyiapkan tenaga lebih advance lebih banyak di Rumah Sakit dr Soetomo menjadi penting bagi Jawa Timur,” pungkasnya.

Sementara itu, Duta Desar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, mengatakan bahwa kunjungan ke provinsi Jawa Timur adalah sebagai kunjungan resmi pertama. Menurutnya ada sejumlah 125 perusahaan Jepang dan lebih dari 630 warga Jepang yang ada di Indonesia beratifitas ekonomi untuk meningkatkan hubungan yang baik dengan Indonesia dan Jepang.

“Dalam pertemuan dengan Gubernur Khofifah tadi, kami bertukar pendapat dengan adanya hubungan antara Jepang dan Indonesia. Bagaimana kami memperkuat dukungannya itu dan saya juga menyampaikan pada Gubernur Khofifah untuk terus mendengar suara-suara dari perusahaan Jepang yang ada di Indonesia,” katanya. (*)

Reporter : Lutfiyu Handi

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.