
SURABAYA (Lenteratoday) - Dalam rangka rangkaian peringatan HUT TNI ke-76, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengadakan video konferensi menyapa sekaligus mengapresiasi 5 titik pelaksanaan tugas dan pengabdian TNI untuk negeri, Selasa (5/10/2021).
Pertama adalah Kontingen Garuda UNIFIL 2021 yang bertugas di Lebanon dengan total 1230 prajurit, 84 diantaranya prajurit wanita. Kedua 34 prajurit yang bertugas di Pulau Rote dilanjut dengan titik ketiga di Natuna Utara tempat para prajurit TNI bertugas diatas KRI Multatuli 561 yang mengomandani 4 KRI menjalankan operasi pengamanan laut NKRI.
Keempat adalah TNI sebanyak 450 prajurit yang bertugas di perbatasan RI Malaysia, tepatnya di Jalur Kotis Entikong. Terakhir adalah Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya. Menurut Jokowi, RSLI dinilai cukup berhasil memberikan kontribusi dalam penyembuhan pasien Covid-19 di Jawa Timur.
Personil RSLI yang terdiri dari TNI dan sipil mengikuti upacara dan dilanjutkan dengan video konferensi Presiden di RSLI dipimpin oleh Kolonel CKM Dr Krisna Murti Sp.BS., selaku Wakil Kepala RSLI. Setelah memberikan penghormatan dan memberikan salam, dr. Krisna, melaporkan, situasi dan kondisi Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Indrapura Surabaya hingga saat ini telah merawat 10.560 pasien positif Covid-19.
"Hari ini jumlah pasien yang dirawat 0 dengan kapasitas rumah sakit, tempat tidur berjumlah 410. Personil yang bertugas di RSI sejumlah 302 personil dengan rincian 61 personil TNI Polri, 8 personil RSUD dr. Soetomo, 9 personil dari Dinkes Jatim dan 224 personil dari unsur BPBD dan Relawan," ujarnya.
Sampai saat ini, kata dr Krisna, pelaksanaan tugas berjalan dengan aman dan lancar, serta sinergitas TNI, Polri, Pemda, BPBD dan Relawan terjalin dengan baik. Dirinya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan Presiden. Para nakes selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
"Semoga Presiden dan Wakil Presiden selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Selanjutnya kami siap melanjutkan tugas. Dirgahayu TNI, Bersatu, Berjuang kita pasti menang,” kata dr Krisna menutup laporannya.
Jokowi menyampaikan apresiasinya atas peran TNI bersama stakeholder terkait baik Dokter, Perawat, Apoteker, Analis Medis, dan petugas yang lainnya serta Relawan Pendamping PPKPC-RSLI dalam bertugas melayani pasien. Tidak kurang sampai lima kali Jokowi mengucapkan terima kasih, sebagai sebuah penghargaan kepada mereka semua selama bertugas.
”Terima kasih atas seluruh kerja keras saudara saudara semuanya. Tadi dari 10.560 pasien sekarang sudah tidak ada pasien sama sekali. Sekali lagi terima kasih atas kerja kerasnya. TNI Polri, Pemda, Relawan yang betul-betul kerja keras siang malam dalam mengatasi sebaran Covid 19. Semuanya terima kasih, terima kasih, terima kasih," ucap Presiden Jokowi.
Setelah selesai video konferensi dengan Presiden, acara dilanjutkan dengan tumpengan sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan RSLI dalam melayani pasien yang ternyata juga diapresiasi oleh Presiden RI.
Dengan dipimpin langsung oleh Penanggung Jawab RSLI, Laksamana Pertama dr. Ahmad Samsulhadi, MARS. Mengawali sambutannya, ia menjabarkan arti tumpeng.Dr Samsulhadi juga menyatakan, pada saat awal didirikannya RSLI saat itu, kasus pasien terkonfirmasi Covid 19 yang makin tak terkendali dengan berbagai tingkat keparahan klinis.
"RSLI berdiri Ibarat Oase di tengah Padang Pasir, seolah menjadi harapan baru dalam penanganan Kasus tersebut, terutama untuk kasus kasus dengan gejala ringan sampai sedang. Ketika hampir semua Rumah Sakit di Jawa Timur mengalami Over Capacity dengan meledaknya jumlah pasien Covid, saat itu pula RSLI ini mulai beroperasional," ungkapnya.
"Seakan menjadi primadona baru, mulailah banyak pasien berbondong-bondong memilih RSLI. Salah satu alasan sederhana, karena RSLI ini secara performance tidak menakutkan, tetapi penanganannya dilaksanakan dengan tata laksana atau Prosedur Rumah Sakit, yang diperkuat SDM yang profesional di bidang masing-masing," imbuhnya.
Dr.Samsulhadi menambahkan, RSLI dibangun dengan kebersamaan, kegotongroyongan, bersinergi bersama Aparat TNI-Polri, Pemprov Jatim, RSUD Dr Soetomo, Unair dan Para Relawan baik Nakes maupun Non Nakes. Suasana Kekeluargaan sangat kental, terasa di setiap kegiatan. Para dokter Senior menjadi Bapak atau Ibu bagi para Dokter Umum yang mengabdikan profesinya di RSLI.
"Membaur menjadi satu kekuatan dalam satu pengabdian. Dengan kebijakan pemerintah, terkait Pintu Masuk para PMI pada dua titik yaitu Bandara Soeta Jakarta dan Sam Ratulangi Manado, memang saat ini pasien di RSLI adalah Nol. Namun kami tetap standby dengan kegiatan-kegiatan rutin, terutama terkait dengan perawatan Sarpras yang ada," pungkasnya. (*)
Reporter : Ardini Pramitha
Editor : Lutfiyu Handi