
NGANJUK (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi hadirnya layanan Samsat sebagai saah satu produk dari One Pesantren One Product (OPOP). Untuk tahap awal akan ada empat pesantren yang mengawali pembukaan layanan Samsat sebagai pilot project.
“Kita ingin menghadirkan sesuatu yang lebih dekat dengan masyarakat, lebih mudah dan murah. Jadi misalnya One Pesantren One Product ini kan inisiasi baru, antara lain produk pesantren dalam perspektif masyarakat adalah makanan minuman, misalnya produk kriya,” katanya saat meninjau OPOP di Pondok Pesantren Pomosda Tanjunganom, Nganjuk, Rabu (29/9/2021).
Dengan hadirnya Samsat di lingkungan Pesantren ini, maka membuktikan bahwa produk pesantren bisaberupa jasa. “Hari ini kita melihat ada produk jasa One Pesantren One Product. Bahwa di lingkungan pesantren jamaahnya beragam, pengajian terus, tidak hanya santri yang di dalam tapi juga yang di luar. Lebih dari itu komunikasi pesantren dan masyarakat sekitar juga akan terbangun,” tandasnya lagi.
Produk jasa Samsat sebagai salah satu produk OPOP ini tentu akan makin meluaskan layanan Samsat. Dengan demikian masyarakat akan lebih memudahkan bisa mengakses layanan pembeyaran pajak kendaraan tersebut. Sebelumnya, jika membayar pajak harus keluar jauh, maka cukup bisa dilakukan di pesantren dan lebih dekat.
Selain itu, informasi tentang layanan Samsat juga semakin mudah dijangkau masyarakat. “Bukan hanya layanan tertib bayar pajak, tapi juga pada akses. Oh iya, sekarang ada diskon, pemutihan-pemutihan, misalnya roda dua diskon 20 persen, roda empat 10 persen, dan hadiah umroh. Jadi ada reward bagi mereka yang tertib bayar pajak,” tandasnya.
“Hal-hal ini kemudian tersuport oleh OPOP pesantren melalui Samsat OPOP, saya rasa makin hari kita akan meluaskan layanan-layanan ini, karena Samsat sudah digitalisasi sistem,” sambung Khofifah.
Sementara itu, Sekretaris Umum OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin, mengatakan bahwa layanan Samsat OPOP ini masih tahap uji coba. Di mana ada inovasi Bapenda Jatim dengan OPOP Jatim menggagas layanan baru dinamakan Samsat OPOP. “Kita ingin memudahkan masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor dalam menunaikan kewajibannya dalam membayar pajak,” tandas Ghofirin.
Dia dia menandaskan, kalau dulu bayar pajak kendaraan harus keluar pondok maka sekarang di pondok sudah ada layanan Samsatnya yang bisa dimanfaatkan masyarakat, jamaah pesantren, dan lainnya.
“Insyaallah pada bulan Oktober layanan Samsat OPOP akan dilaunching. Dan hari ini masih tahap uji coba. Selama dua hari ini ada empat pesantren yang kita uji coba. Dua di Jember, Bondowoso, dan hari ini di Nganjuk. Alhamdulillah lancar dan disaksikan oleh ibu gubernur dan fasilitas ini bisa di akses oleh masyarakat,” pungkasnya. (ufi)