20 April 2025

Get In Touch

Dispendukcapil Kota Kediri Terapkan Digitalisasi Dokumen

Data fisik (paperless) yang saat ini masih dipakai Dispenduk Capil Kota Kediri akan segera beralih ke digitalisasi.
Data fisik (paperless) yang saat ini masih dipakai Dispenduk Capil Kota Kediri akan segera beralih ke digitalisasi.

KEDIRI (Lenteratoday) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) kota kediri mengalihkan dokumen paperless (kertas) menjadi digitalisasi. Pengalihan ini relevan dengan perkembangan zaman dan menghindari kerusakan akibat lapuk atau dimakan rayap, selain itu juga untuk melindungi data kependudukan masyarakat.

Syamsul Bahri, Kepala Dispendukcapil Kota Kediri, mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan guna mengamankan arsip administrasi kependudukan. "Saat ini kita utamakan untuk digitalisasi akta kelahiran," terangnya, Jumat (24/9/2021).

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk inovasi dari Pemkot Kediri melalui Dispendukcapil. Inovasi tersebut sengaja diluncurkan seiring dengan perkembangan zaman dan kemudahan teknologi yang ditawarkan.

Disamping itu, Syamsul menjelaskan hal tersebut guna memudahkan dan mempercepat pencarian arsip. "Misal nanti ada penduduk yang mau mengurus kutipan kedua akta kelahiran karena hilang atau rusak, kami kan harus melihat arsipnya dulu, kalau sudah digital akan lebih mudah, cepat dan efisien," tandasnya.

"Jadi selain kita punya arsip fisiknya, kita juga punya arsip digitalnya dan itu juga nge-link dengan SIAK" imbuh Syamsul.

Ditambahi Syamsul digitalisasi adminduk ini diawali dengan angka tahun 2016 ke bawah. Menurutnya, hal itu perlu segera dilakukan "Kami prioritaskan yang arsip lama-lama terlebih dahulu, mengantisipasi dokumen lapuk atau rusak," jelasnya.

Sementara itu, untuk dokumen kependudukan mulai dari angka tahun 2018 telah terdigitalisasi, sedangkan untuk dokumen lama mulai dari tahun 1954 belum terdigitalisasi sehingga proses perekaman dilakukan secara bertahap mengingat banyaknya data yang perlu diproses.

"Progress saat ini sudah sekitar 25 persen, kami bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mempercepat proses digitalisasi tersebut," tandasnya.

Menurut informasi, ditargetkan sekitar dua tahun proses digitalisasi ini akan selesai. "Dua tahun kita targetkan selesai, namun lebih cepat lebih baik, kami usahakan semaksimal mungkin," ungkapnya.

Syamsul berpesan kepada masyarakat supaya teliti dan hati-hati dalam menyimpan setiap dokumen kependudukan. Sebab hal itu mengingat dokumen kependudukan berlaku untuk selamanya.

"Meskipun jika hilang bisa ngurus lagi, tapi perlu proses untuk melakukannya, jadi lebih baik disimpan dengan baik-baik," pungkasnya. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.