22 April 2025

Get In Touch

Pemkot Kediri Lakukan Trauma Healing Pada 2 AMPK Setelah Ibu Meninggal Akibat Tindak Kriminal

Dua bocah AMPK ini mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri.
Dua bocah AMPK ini mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday)- Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan  Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) berupaya menyembuhkan trauma pada dua Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK) di Rusunawa Kelurahan Dandangan, Minggu (12/9/21). Upaya tersebut sebagai bentuk komitmen mewujudkan kota Kediri sebagai kota layak anak.

Melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TP2A), DP3AP2KB langsung mengunjungi para AMPK ini di tempat tinggalnya. Sumedi, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, melalui Fera Ayu Delima, Koordinator P2TP2A mengatakan kakak beradik tersebut perlu mendapatkan pendampingan psikologis karena kematian ibu kandungnya

“Upaya ini, kami lakukan mengingat kedua AMPK tersebut membutuhkan pemulihan psikologis, dampak dari ibu kandungnya yang meninggal dunia karena menjadi korban pembunuhan,” terang Fera dengan penuh haru, Senin (13/9/21).

Fera mengatakan setelah kejadian yang tragis tersebut, kedua anak ini dirawat sang paman. “Pasca kejadian tersebut mereka berdua diasuh pamannya  dan tinggal bersama neneknya di Rusunawa Dandangan,” imbuhnya.

Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari aduan masyarakat melalui satgas PPA yang mengkhawatirkan kondisi dari kakak beradik tersebut. “Kami mendapatkan aduan dari masyarakat yang mengatakan pasca meninggalnya sang ibu, kakak beradik ini tampak ada perubahan sikap, lebih banyak pendiam dan sering berhalusinasi ibunya,” ujar Fera.

Sementara itu, mengingat penyembuhan trauma psikologis tidak bisa dilakukan dengan instan. Siti Cholifah, Ketua Satgas PPA Kelurahan Dandangan menyebutkan pihaknya aktif melakukan kunjungan setiap dua minggu sekali. “Anak anak kita ajak bermain, menggambar atau mewarnai, membaca buku cerita dan sebagainya,” ungkap wanita yang akrab disapa Nazwa ini, Senin, (13/9/21).

Lebih lanjut, dalam kunjungan yang juga dilakukan Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri ini, diberikan pula sejumlah peralatan rekreasional kepada kakak beradik yang masing-masing berusia 10 dan 5 tahun tersebut. Tidak hanya itu, diberikan juga peralatan sekolah seperti alat tulis lengkap beserta meja. Siti menyebutkan bahwa anak-anak tampak senang dengan hadiah tersebut.

“Bahkan dalam kunjungan kali ini mereka bersemangat untuk bermain bulutangkis bareng dengan menggunakan raket baru bantuan YLPA, apalagi si kakak bercita-cita ingin menjadi pemain bulu tangkis profesional” imbuh Siti.

Dalam kesempatan yang sama, Heri Nurdianto, Koordinator bidang advokasi YLPA Kediri mengapresiasi peran DP3AP2KB melaluli P2TP2A yang cukup responsif dalam memberikan serangkaian pendampingan terhadap AMPK yang tinggal di rusunawa tersebut.

“Kami bersama sama, berkolaborasi dengan Pemkot Kediri, mewujudkan perlindungan anak, dengan tanpa stigma dan diskriminasi serta untuk kepentingan terbaik bagi anak. Sudah menjadi kewajiban bagi kita semua bersinergi untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berakhlak mulya,” terang Heri, Senin (13/9/21).

Predikat Kota Kediri sebagai Kota Layak Anak nampaknya bukan sekadar slogan atau kebanggan saja namun layanan terhadap anak anak khususnya AMPK yang berada di wilayah kota Kediri akan selalu dilakukan secara komprehensif berkelanjutan sehingga pemenuhan dan perlindungan anak khususnya AMPK dari segala bentuk pelanggaran hak hak anak dapat diminimalisir. (gos)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.