
LAMONGAN (Lenteratoday) - Kabupaten Lamongan menjadi daerah yang berhasil masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 pertama di Pulau Jawa. Kondisi itu berdasarkan asesmen situasi yang diliris Kemenkes RI.
"Alhamdulillah, Kabupaten Lamongan tembus level 1 pertama di Jawa. Level 2 naik 16 daerah. Level 3 tercatat 19 daerah, dan level 4 tinggal 2 daerah. Bersyukur diikuti kewaspadaan dan displin protokol kesehatan yang ketat. Matur nuwun kerja keras semua pihak. Jaga dan waspada ya lur. Mugi sehat seger waras sedoyo," upload Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di akun Instagram-nya, Rabu (8/9/2021).
Bahkan, melalui berbagai skema penanganan dipadukan dengan model komunikasi yang apik antara pemerintah kepada masyarakat, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lamongan diharapkan bakal terus melandai.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Lamongan, Moh. Nalikan menyebut jika asesmen adalah gambaran awal keberhasilan penangan Covid-19. Namun, tidak menjadi acuan atau indeks utama.
"Jelas membawa angin segar kepada teman-teman di lapangan, penanganan sudah mulai membawakan hasil. Namun kembali lagi acuan kita inmendagri, asesmen hanya gambaran awal," ujar Moh. Nalikan saat di hubungi Lenteratoday.com, Rabu (8/9/2021).
Dalam Inmendagri no. 39 yang berlaku antara tanggal (7/9/2021) sampai dengan (13/9/2021) Lamongan masih memberlakukan PPKM Level 3. Untuk itu, Imbuh Nalikan warga tidak boleh terlalu euforia dan tetap menjalankan aturan sesuai Inmendagri yang berlaku.
"Jadi yang terbaik di Jawa Timur, Alhamdulillah kalau iya. Saya berharap nanti di tanggal 13 Lamongan bisa benar-benar masuk Level 1. Asesmen keluar kita sadari bersama sebagai penilaian kalau penanganan Covid-19 sudah cukup bagus di Lamongan," urai pria yang juga menempati jabatan Sekda Lamongan itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr. Taufik Hidayat menjabarkan jika penilaian dari Dinkes RI itu tak lepas dari kesadaran yang ada pada lingkungan warga Lamongan.
"Kesadaran masyarakat untuk mematuhi prokes, vaksinasi, serta merespon testing, trecing dan treatment dengan sadar dan dini semakin baik ini sangat perlu untuk mengatasi pandemi," ungkap Taufik.
Meski demikain, Taufik berharap agar warga masyarakat tetap waspada dan tidak abai meski Covid-19 sudah melandai.
"Mendapat asesmen Level 1 bukan berarti langsung terjadi kelonggaran, masyarakat harus tetap meningkatkan kesadaran dan awas diri," tungkasnya. (dit)